Ustaz Bendri pun menyebut banyak di antara Muslim pulang ke rumah dalam keadaan capai setelah beraktivitas seharian. Di rumah, ia akan bermain dengan gawai, membalas pesan yang ma suk, atau berselancar di dunia daring. Setelah itu tidur. Tidak ada lagi kegiatan mengobrol antarke luarga.
Sementara, Rasulullah SAW menyunahkan untuk mengobrol dengan pasangan atau ke luarga sebelum tidur. Dalam HR Bukhari disebutkan, "Rasulullah SAW membenci tidur sebelum shalat Isya dan mengobrol setelah Isya."
Ia pun menyebut pada bulan Ramadhan ini ada banyak hal yang bisa dibiasakan. Makan bersama lalu berbincang setelahnya menjadi bagian dari penguatan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Urusan makan bersama bagi sebagian orang bisa sa ja disepelekan, tetapi berkah yang terkandung di dalamnya menjadi penting untuk diingat dan diperhatikan.
Makan bersama bisa dimaknakan duduk dan makan berba rengan atau makan dari satu wa dah yang sama. Keduanya dinilai mengandung berkah yang amat sayang untuk dilewatkan. Makan atau minum dalam wadah yang sama juga mengajarkan umat untuk saling berbagi. Nabi Muham mad diketahui sering meminta air minum milik Aisyah meskipun ia tidak haus, sekadar mengingin kan berkah di dalamnya.
Dalam HR Bukhori, Aisyah RA berkata, "Saya dahulu biasa ma kan his (sejenis bubur) bersama Na bi SAW." Dalam HR Abdur rozaq dan Said bin Manshur, Aisyah RA, ia berkata: "Aku biasa minum dari gelas yang sama ke tika haid, lalu Nabi SAW meng ambil gelas tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulut, lalu beliau minum."
"Ingat yang dicari selama bu lan Ramadhan adalah berkah. Bulan Ramadhan juga bulan perbaikan sehingga manfaatkan itu sebaik-baiknya," katanya