Tradisi Menyambut Ramadhan di Timur Tengah

Rep: Muhammad Tiarso Baharizqi / Red: Agung Sasongko

Sabtu 04 May 2019 07:07 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Pasukan militer Kuwait bersiap menembakan meriam kosong sebagai tanda berbuka puasa di Istana Naif, Kuwait City, Kuwait, Senin (21/5) waktu setempat

Tembakan Meriam Iftar

Di banyak negara di Timur Tengah, meriam ditembakkan setiap hari selama bulan Ramadhan untuk menandai tanda waktu berbuka puasa. Tradisi ini, yang dikenal sebagai midfa al iftar.

Tradisi ini diketahui telah dimulai di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu. Saat menguji meriam baru saat matahari terbenam, Qadam secara tidak sengaja menembakkannya. Suara yang bergema di seluruh Kairo mendorong banyak warga sipil untuk menganggap bahwa ini adalah cara baru untuk menandai akhir puasa. Banyak yang berterima kasih kepadanya atas inovasinya, dan putrinya, Haja Fatma, mendesaknya untuk menjadikan ini sebagai sebuah tradisi.

Praktek ini berjalan ke banyak negara di Timur Tengah termasuk Lebanon, tempat meriam digunakan oleh Ottoman untuk menandai berbuka puasa di seluruh negara. Tradisi itu dikhawatirkan hilang pada tahun 1983 setelah invasi yang menyebabkan penyitaan beberapa meriam.

 

Terpopuler