Anak kedua dari dua bersaudara ini mengatakan masih ada pro kontra terkait sandhu. Pihak yang setuju akan membeli untuk disedekahkan. Pihak yang tidak setuju kurang berkenan ada tulisan 'Masjid' atau 'Mushola' di alas kaki.
Pinda mengatakan tulisan 'Masjid' atau 'Mushola' di alas kaki tidak termasuk menistakan agama. Itu hanya berupa aksara latin, tidak ada aksara arab, juga gambar rumah ibadah. Tulisan 'Masjid' atau 'Mushola' di sandhu tak ubahnya seperti seseorang yang mengukir namanya sendiri di sandal sebagai penanda.
"Produsen juga sudah mengonsultasikan hal ini dengan ahli agama sebelum memproduksi sandhu. Tidak ada gambar masjid dan tulisan Arab, hanya sebatas tulisan biasa sebagai penanda supaya sandal tidak hilang," katanya.
Sandhu dibuat dengan teknik cutting dan press. Ada sentuhan profil oval di pinggir sandal, sehingga sandal jepit ini tampak modern. Tulisannya tak mudah pudar sebab bukan disablon. Bahan pembuatnya adalah spon lapis berkualitas yang tidak licin dan antislip.
Pinda mengatakan anak muda zaman sekarang bisa bersedekah dengan berbagai cara, selain uang. Mereka bisa bersedekah dengan cara kreatif, mulai dari sedekah ilmu, sedekah tenaga, sedekah buku, sedekah baju bekas, termasuk sedekah sandal. Setiap Muslim pasti berwudhu setiap harinya sebelum menunaikan shalat, sehingga pahala bagi yang memberi akan terus mengalir.
Sedekah adalah salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat Muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya sedekah seorang Muslim itu memanjangkan umur dan mencegah mati dalam keadaan buruk dan Allah Ta'ala pula menghapuskan sikap sombongnya dan membangga diri sendiri si penderma dengan sebab sedekahnya (HR Thabrani).