Tradisi 'Hidangan dari Allah Yang Maha Pengasih'

Rep: Hannan Putra/Chairul Akhmad/ Red: Didi Purwadi

Kamis 02 Jul 2015 02:20 WIB

Suasana Maidahrahman di Kairo, Mesir. Foto: Suasana Maidahrahman di Kairo, Mesir. Suasana Maidahrahman di Kairo, Mesir.

Maidaturrahman dan Mahasiswa Indonesia

Maidaturrahman juga menjadi perhatian khusus bagi mahasiswa Indonesia yang berada di Mesir. Bagi mereka kehadiran maidaturrahman cukup menghemat kantong dan tidak perlu direpotkan lagi untuk memasak. Mahasiswa yang sibuk dengan tugas kuliah lebih cenderung memilih yang praktis apalagi gratis.

Bagi penyelenggara maidaturrahman mengundang orang Indonesia merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Menurut mereka, orang Indonesia patut dimuliakan. Karena kedatangan mereka ke Bumi Kinanah itu dalam rangka menuntut ilmu agama Islam yang bisa disebut juga dengan orang-orang fi sabilillah (di jalan Allah).

Banyak juga yang sengaja menyediakan jemputan untuk orang Indonesia agar berkenan menghadiri maidaturrahman. Setelah selesai berbuka puasa dan shalat Maghrib, sebelum pulang, mereka juga diberi musa’adah (bantuan dana). Makanan yang berlebih terkadang juga diperbolehkan untuk dibawa pulang.

Selain penyelenggara maidaturrahman dalam jumlah besar, juga ada warga Mesir yang membagikan takjil di pinggir-pinggir jalan. Kehadiran mereka biasanya ketika sudah dekat waktu berbuka.

Beberapa orang pemuda akan berdiri di perempatan jalan, seperti lampu merah dan perlintasan kereta api. Mereka akan membagikan lima butir kurma yang sudah dibungkus dalam kantong plastik kecil dan sebuah air mineral dalam kemasan.

Mereka akan mendatangi pengendara motor dan mobil untuk membagikan takjil tersebut. Banyak di antara mereka yang berasal dari organisasi kampus maupun LSM, tapi yang lebih banyak berasal dari pribadi. Hal itu mereka lakukan semata-mata untuk meraup pahala sebanyak-banyaknya pada bulan Ramadhan.

Terpopuler