Abbas kemudian menikah dengan Lubabah binti Harits yang dikenal dengan sebutan Ummu Fadhl. Dalam sejarah Islam, Lubabah menjadi wanita kedua yang masuk Islam.
Lubabah masuk Islam pada hari yang sama dengan sahabatnya, Khadijah binti Khuwailid, yang tidak lain adalah istri Muhammad SAW. Abbas dan Lubabah adalah orang tua dari Al-Fadhl, Abdullah, Ubaidillah dan Qasim bin Abbas.
Pada tahun-tahun awal perjuangan Nabi SAW menyampaikan dakwah Islam, Abbas selalu melindungi Rasulullah dari orang-orang Quraisy yang hendak mencelakakan beliau. Walaupun pada saat itu, ia belum masuk Islam.
Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang Islamnya Abbas. Ada yang mengatakan, sesudah penaklukkan Khaibar. Ada yang mengatakan, lama sebelum Perang Badar.
Ketika Rasulullah SAW berhijrah ke Yatsrib, Abbas tetap tinggal di Makkah. Dia mendengarkan berita Rasulullah dan kaum Muhajirin dan mengirimkan berita-berita kaum Quraisy, hingga berkecamuknya Perang Badar.
Abbas, biasa juga dipanggil Abu Fadhl, pergi berhijrah ke Madinah bersama Naufal ibnul Harits. Ahli sejarah berbeda pendapat tentang tanggal hijrahnya, namun mereka sependapat bahwa Rasulullah telah memberikan sebidang tanah kepadanya, berdekatan dengan tempat kediamannya.