REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Personel yang bertugas dalam Operasi Ketupat Toba 2012 mencatat ada 14 korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas arus mudik Lebaran 1433 Hijriyah.
"Dalam empat hari pemantauan Operasi Ketupat Toba 2012, tercatat 14 orang tewas," kata Kasubbid Pengelola Informasi dan Data Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan di Medan, Rabu.
Ia mengatakan, jumlah 14 korban tewas tersebut akibat peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebanyak 64 kali dalam empat hari pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2012.
Selain korban tewas, pihak kepolisian mencatat adanya 52 korban luka berat dan dan 59 korban luka ringan yang sempat dibawa ke rumah sakit terdekat.
Sebagian besar korban luka ringan telah kembali ke rumahnya masing-masing, sedangkan korban luka berat mendapatkan perawatan intensif lebih lanjut.mKecelakaan lalu lintas tersebut menimbulan kerugian material sebesar Rp188 juta lebih.
Nainggolan menambahkan, pihak kepolisian juga mencatat terjadinya 3.567 pelanggaran aturan berlalu lintas dengan penindakan berupa tilang sebanyak 2.799 kali.
Sedangkan 768 pelanggaran lainnya yang dianggap melakukan pelanggaran ringan hanya diberikan teguran agar tidak melakukan tindakan serupa karena dapat membahayakan keselamatan, baik bagi diri sendiri mau pun orang lain.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pengguna jalan, pihaknya selalu memberikan peringatan dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Toba 2012 tersebut.
"Dengan demikian, potensi kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi," kata mantan Kapolres Nias tersebut.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso mengatakan, pihaknya mengerahkan 3.388 personel dalam Operasi Ketupat Toba untuk mengamankan transportasi masyarakat dalam arus mudik dan arus balik Lebaran.
Jumlah tersebut didukung kekuatan bantuan operasional sebanyak 1.268 orang yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (440 orang), pramuka (220 orang), Dinas Perhubungan (550 orang), dan Dinas Kesehatan (58 orang).
Lain lagi dengan kekuatan cadangan yang dapat dikerahkan sewaktu-waktu yang terdiri dari TNI (satu kompi), petuga pemadam kebakaran (260 personel) dan Dinas Binamarga (130 personel).
Untuk memudahkan pelayanan, pihaknya mendirikan 108 pos pengamanan dan 12 pos pelayanan yang tersebar hampir seluruh kabupaten/kota di Sumut.