REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Pemudik bersepeda motor yang melintas di jalur selatan Jawa Tengah bakal terganggu oleh debu yang berterbangan di jalanan akibat hembusan angin kencang. Saat ini pun gangguan itu telah dirasakan pemudik yang melakukan perjalanan awal.
"Untung saya pakai masker, kalau tidak, mungkin bisa masuk mulut dan hidung meskipun ada penutup helm," kata seorang pemudik dari Bandung, Sandi saat beristirahat di salah satu warung es dawet, di ruas Jatilawang-Rawalo, Banyumas, Senin ( 13/8) siang.
Selain debu, kata dia, angin kencang bertiup dari arah timur hingga tenggara sangat mengganggu pengendara sepeda motor sehingga laju kendaraan menjadi tidak stabil. "Motor terasa oleng akibat tiupan angin yang cukup kencang terutama saat melintas di daerah persawahan," kata dia yang hendak mudik ke Purworejo.
Secara terpisah, prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap Mas Pudjiono mengatakan, saat ini angin di wilayah selatan Jateng bertiup cukup kencang akibat pengaruh musim angin timuran. "Kecepatan angin berkisar antara 16-20 knots dari arah timur hingga tenggara," katanya.
Menurut dia, angin kencang tersebut tidak berpotensi menimbulkan kerusakan pada bangunan. Akan tetapi, kata dia, angin kencang ini dapat mengganggu pengendara sepeda motor karena laju kendaraanya menjadi tidak stabil.
Selain itu, lanjutnya, tanah kering yang tertiup angin kencang pun berpotensi menjadi debu. "Oleh karena itu, kami mengimbau pemudik bersepeda motor untuk waspada dan berhati-hati terhadap angin kencang saat melintas di jalur selatan Jateng. Gunakan penutup wajah saat mengendarai motor agar tidak terganggu debu serta pelindung dada agar terlindungi dari angin kencang," katanya.
Menurut dia, angin kencang ini diprakirakan masih akan berlangsung selama Agustus atau puncak musim angin timuran.