REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Pemudik yang menggunakan jasa armada bus di Sukabumi, Jawa Barat, turun hingga 30 persen, pada H-7 Idul Fitri 1433 H jumlah penumpang belum ada peningkatan.
"Jumlah penumpang turun hingga 30 persen pada musim mudik tahun ini dan sampai saat ini belum ada peningkatan jumlah penumpang, berbeda pada tahun lalu biasanya mendekati lebaran kursi bus selalu penuh walaupun tidak sesak," kata Kepala Cabang PO Bus Sangkurang, Entis Sutina, kepada wartawan, Ahad (12/8).
Menurut Entis, penurunan jumlah penumpang ini karena banyak pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua atau motor dalam perjalanan mudiknya, apalagi jarak tempuh yang tidak terlalu jauh untuk bus jurusan antar-kota dalam provinsi (AKDP).
Selain itu, waktu musim mudik yang dekat dengan jadwal masuk sekolah sehingga kebanyakan dari para calon pemudik lebih memilih tidak mudik, karena tradisi mudik saat ini sudah mulai meluntur dengan majunya dunia komunikasi.
"Kami tidak bisa berharap besar di musim mudik tahun ini, paling yang kami harapkan arus balik mudik setelah lebaran karena akan banyak warga yang berwisata baik dari luar maupun dalam Sukabumi," tambahnya.
Sementara, Ketua Kelompok Kerja Unit L-300, Eddy R Sasmita mengatakan, saat ini cukup banyak angkutan umum darat, bahkan Sukabumi sudah memiliki kereta api sehingga akan mempengaruhi jumlah penumpang khususnya rute Sukabumi-Bogor.
Selain itu, banyak pemudik yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi khususnya motor dalam melaksanakan perjalanan mudiknya. "Kondisi arus lalu lintas yang kerap macet juga menyebabkan banyak pemudik yang lebih memilih tidak mudik tetapi nanti setelah lebaran atau pada hari H lebaran," kata Eddy.
Untuk memberikan pelayanan kepada para penumpang L-300 rute Sukabumi-Bogor pihaknya menyiapkan 250 armada dan untuk kenyamanan dan keamanan, pihaknya melakukan perbaikan dan memeriksa kelaikan kondisi setiap mobil yang disiapkan untuk angkutan mudik Lebaran.