Masyarakat Pontianak Takbiran sambil Nikmati Dentuman Meriam Karbit

Red: Didi Purwadi

Rabu 31 Aug 2011 06:09 WIB

Sejumlah meriam karbit meledak saat dimainkan di Kampung Tambelan Sampit, Pontianak, Kalbar, Selasa (30/8) dini hari. Foto: Antara/Jessica Wuysang Sejumlah meriam karbit meledak saat dimainkan di Kampung Tambelan Sampit, Pontianak, Kalbar, Selasa (30/8) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK - Ribuan masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya memadati tepian Sungai Kapuas untuk menikmati langsung dentuman meriam karbit yang digelar setiap malam Lebaran.

"Walaupun cuaca Kota Pontianak sedang gerimis, masyarakat rela berjejal dan berdesak-desakan untuk melihat permainan meriam karbit ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Pontianak, Utin Khadijah, di Pontianak, Rabu (31/8) dini hari tadi.

Dentuman meriam karbit yang sahut menyahut itu beradu dengan suara takbir yang menggema. Semua itu memberikan kesan khas saat malam Lebaran di tepian Sungai Kapuas.

Suasana seperti ini yang membuat daya tarik tersendiri bagi permainan yang sudah diagendakan sebagai simbol pariwisata kota itu. Dari pengamatan Antara, sepanjang Sungai Kapuas, baik dari Jalur Jalan Tanjung Raya maupun Imam Bonjol dan Tanjung Pura, semuanya dipadati oleh masyarakat yang berbondong-bondong ingin menyaksikan langsung meriam karbit ini.

Bahkan, hampir semua cafe yang ada di tepian Sungai Kapuas itu menyuguhkan hiburan khusus untuk menarik perhatian pengunjung dan menyemarakkan malam akhir Ramadhan tahun ini. Pesona meriam karbit yang dimainkan saat malam Lebaran menjadi salah satu objek wisata unggulan kota itu. "Pesona permainan rakyat meriam karbit ini jelas memiliki nilai pesona budaya yang menarik," kata Utin.

Menurutnya, tidak sedikit wisatawan nusantara dan manca negara yang terpesona dengan permainan meriam karbit di kota Pontianak. Bagi para wisatawan, permainan seperti itu jelas merupakan sesuatu yang langka. Bahkan, di tahun 2007 meriam karbit Kota Pontianak telah tercatat di Museum Rekor Indonesia dan terulang kembali di tahun 2009.

Terpopuler