REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Hindari macet pada arus mudik Lebaran 2011 di lintasan Puncak dan Ciawi, Satuan Lalu Lintas Polres Bogor menyiapkan beberapa jalur alternatif untuk kendaraan roda dua dan empat. "Ada beberapa jalur alternatif yang kita siapkan untuk kendaraan roda dua dan roda empat di beberapa titik di wilayah Kabupaten Bogor," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kabupaten, AKP Syarif Zainal Abidin, di Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Ia menjelaskan, untuk jalur alternatif yang dapat dilalui roda dua dan roda empat terdapat di jalur Bogor-Cianjur, dimana para pengemudi kendaraan yang ingin ke Cianjur dapat melewati jalur Cibubur-Gunung Putri-Jonggol dan Cariu.
"Pemudik yang ingin ke Cianjur, tidak harus lewat Puncak, tapi bisa melewati Jalur Cibubur-Gunung Putri-Jonggol dan Cariu," katanya. Sedangkan untuk jalur Puncak, jalur alternatif hanya disediakan untuk kendaraan roda doa.
Untuk menghindari kemacetan di Jalur Puncak, jalur alternatif yang bisa dilalui kendaraan roda dua terdapat di Simpang Bendungan, melewati Pasir Muncang, dan Polsek Megamendung. Jalur tersebut dapat menghubungkan jalur Puncak dengan menghindari kemacetan di jalur Utama yang diprediksikan akan mengalami kepadatan setelah libur bersama dimulai.
"Kendaraan yang melintasi jalur tersebut titik keluarnya akan tiba di Simpang Jati Wangi dan Lembah Nyiur," kata Kasat.
Selain menyiapkan jalur alternatif, lanjut Kasat, untuk mengantisipasi kepadatan arus di jalur Puncak, Ciawi dan Jonggol pihaknya telah memberlakukan pembatasan truk berbadan besar.
Pembatasan truk sesuai dengan instruksi Kementerian Perhubungan. Dimulai sejak H-4 hingga H+4 Lebaran.
Sementara itu, khusus untuk pengamanan arus jalur Puncak dan Ciawi, sebanyak 250 personel Satlantas Polres Bogor disiagakan. "Personel dikerahkan untuk mengawasi arus lalu lintas, mengatur kendaraan, dan mengarahkan jalur alternatif kepada pengendara," katanya.
Terkait sistem satu arah Jalur Puncak yang dilakukan guna mengantisipasi kemacetan. Kasat mengatakan, pemberlakuan satu arah tidak mengikuti pola waktu sebagaimana yang diterapkan pada hari Sabtu dan Minggu.
"Pemberlakuan satu arah sifatnya situasional. Kita melihat kondisi di lapangan, jika terjadi kepadatan maka kita lakukan satu arah. Jadi jangan terpaku pada jadwal yang sudah ditetapkan setiap Sabtu-Minggu, tapi situasional," katanya.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjebak kemacetan, Kasat mengimbau para pengemudi kendaraan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada dan mengikuti petunjuk para petugas polisi di lapangan. "Tetap utamakan keselamatan, perhatikan rambu-rambu dan arahan petugas. Dan bersabar saat berkendaraan," katanya.