Buka Bersama di Cina Berakhir Petaka

Red: Siwi Tri Puji B

Senin 22 Aug 2011 18:00 WIB

Konsumen Cina memeriksa kandungan isi sebuah produk makanan kemasan Foto: . Konsumen Cina memeriksa kandungan isi sebuah produk makanan kemasan

REPUBLIKA.CO.ID, XINJIANG - Cuka yang tercemar zat antibeku diduga menewaskan 11 orang dan membuat 120 lainnya dirawata lebih lanjut dalam sebuah acara buka bersama kaum Muslim Xinjiang.

Penyidik ​​menduga para korban mengkonsumsi cuka yang dimasukkan ke dalam dua wadah yang sebelumnya telah digunakan untuk menyimpan zat antibeku yang beracun, kantor berita resmi Xinhua melaporkan.

Keracunan makanan massal terjadi pada malam Sabtu di sebuah desa dekat kota Hotan di Xinjiang, daerah yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan. Para korban adalah Muslim yang berbagi hidangan berbuka setelah sehari penuh berpuasa Ramadhan.

Xinhua mengatakan enam anak termasuk di antara mereka yang meninggal. Satu orang berada dalam kondisi kritis.

Pihak berwenang masih pengujian untuk mengkonfirmasi sumber keracunan.

Keamanan makanan Cina menjadi sorotan hingga ke tingkat internasional. Setelah kasus kontaminasi melamin dalam susu, industri makanan negeri ini terpukul oleh maraknya penggunaan aditif ilegal atau standar oleh produsen makanan yang tidak bermoral. Susu bubuk dicampur dengan bahan kimia industri melamin menewaskan sedikitnya enam anak dan membuat 300 ribu orang  sakit pada tahun 2008.

Balas dendam serangan dengan menggunakan racun tikus atau bahan kimia lainnya juga umum di Cina, di mana akses ke senjata api dan senjata mematikan lainnya secara ketat dikontrol. Pada bulan April, tiga anak meninggal dan 35 lainnya jatuh sakit setelah minum susu tercemar dengan nitrit. Sebuah penyelidikan menunjukkan bahwa seorang petani susu lokal telah menaruh racun ke dalam pasokan susu pesaing.

Kontaminasi terkadang juga  disebabkan oleh kebersihan yang buruk, terutama di daerah pedesaan, dan kontrol kualitas yang lemah oleh regulator.

Terpopuler