REPUBLIKA.CO.ID, XINNING – Masjid Dongguan di kota Xinning provinsi Qinghai, Cina Barat Daya, hari itu begitu ramai. Ratusan Muslim mendatangi Masjid Dongguan guna melaksanakan ibadah sholat Subuh.
Lantunan ayat suci dengan suara imam yang khas dengan dialeq mandarin mengalun di Mesjid berusia 600 juta tahun ini. Jumat (20/7) itu merupakan Ramadhan pertama di tahun ini bagi minoritas Muslim di negeri tirai bambu.
Sama dengan umat Muslim lainnya di belahan dunia, umat Muslim Cina yang disebut Muslim Hui tampak bersemangat menyambut datangnya bulan puasa. Menurut salah satu jamaah, Ma Yongliang, Ramadhan merupakan bulan besar dan paling ditunggu Muslim.
“Jadi sholat bersama di hari pertama Ramadhan ini menjadi sangat penting,” kata perempuan yang memiliki usaha logistik itu.
Sebagaimana Muslim di belahan dunia lain, Muslim Cina berpuasa sebaik-baiknya di Ramadhan kali ini agar semakin dekat dengan Tuhan. Mereka menahan sejumlah hal dari makan minum, merokok hingga melakukan hubungan sosial.
Bagi Ma, yang sedari kecil sudah menjadi penganut Islam, Ramadhan akan menjadi hari-hari yang penuh suka cita bagi Muslim. Meski tak semewah di negara mayoritas Islam, Ramadhan akan menjadi hari-hari di mana umat Islam semakin memperkuat tali persaudaraan.
“Tiap orang akan rajin datang ke Masjid dan menyenandungkan ayat-ayat Kita Suci Alquran setiap hari,” ujarnya seraya tersenyum.