Penduduk Lokal Amerika Mulai Rayakan Ramadhan

Rep: Nora Azizah/ Red: Heri Ruslan

Sabtu 21 Jul 2012 16:22 WIB

Muslim Amerika Foto: fiqhislam Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Sekitar 1.200 umat Islam  Texas, Amerika Serikat  berkumpul di meajid terbesar di kota itu pada Jumat (20/7) sore. Mereka pun menentukan hari pertama Ramadhan, bulan suci umat Islam.

Mereka mendengarkan ceramah sang imam, Yusuf Said, untuk memperdalam iman. "Ini adalah bulan rahmat," kata sang imam, berkata dalam bahasa Inggris dan Arab secara bergantian.

"Ini adalah bulan Quran, Ramadhan akan menyucikan hati kita."  Para jemaah kemudian meluap hingga ke lorong dan teras luar ruangan Islamic Center San Antonio seluas 8,5 hektare di daerah Texas Selatan Medical Center Area.

Dalam kurun waktu seminggu ke depan, para jemaah berharap bisa berkumpul di sebuah masjid dengan luas 21.500 persegi, yang saat ini sedang dibangun dengan biaya sekitar 2,5 juta dolar AS.

Kerumunan jamaah semakin meningkat di sembilan mesjid di kota,  sebanyak 30 ribu Muslim diperkirakan berkumpul untuk berdoa sepanjang malam. Sebagian jemaah lain sering berdoa lebih lama selama Ramadhan, dan mereka lebih sering membaca Alquran dan mengumpulkan sumbangan bagi fakir miskin.

Saat matahari terbenam, mereka berkumpul di rumah atau masjid-masjid untuk berbuka puasa setiap hari. Islamic Center ini berdiri sejak tahun 1992 di sebuah toko kelontong, dan empat tahun kemudian barulah dibangun mesjid saat Fairhaven Avenue, dengan luas hampir 8 ribu meter persegi.

Tetapi dengan terus bertambahnya jemaah baru, pusat Islam di sini mulai kekurangan ruang. Masjid baru yang sedang dibangun akan memiliki pintu masuk yang lebih besra dan lorong-lorong, dengan lantai dan dinding marmer.

Ruang shalat utama yang ditujukan untuk laki-laki akan memiliki dinding yang terbuat dari granit dan kubah besar maupun lampu kristal. Imam Said juga akan memiliki kantor dalam ukuran besar serta ruang pertemuan. Sedangkan perempuan dan anak-anak akan berkumpul di ruang sebelahnya yang dipisahkan dengan kaca.

"Ini merupakan waktu yang saya tunggu-tunggu," kata Badil Elhady, insinyur pemeliharaan untuk Schlumberger di San Antonio. Ada sukacita yang dialaminya dalam menyelesaikan kewajiban tahun ini bagi agama Islam.