Ramadhan, Kesempatan Muslim Filipina Pererat Kebersamaan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad

Kamis 19 Jul 2012 14:58 WIB

Muslim Filipina Foto: OnIslam.net Muslim Filipina

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Kesetaraan sesama Muslim menjadi tantangan umat Islam Filipina dalam menyambut Ramadhan. Sebabnya, Ramadhan merupakan kesempatan bagi Muslim Filipina untuk mempererat kebersamaan.

Anggota parlemen wilayah otonomi Mindanao, Samira Gutoc Tomawis mengatakan, Ramadhan merupakan ajang menumbuhkan rasa empati. Selama ini, terjadi jurang pemisah antara Muslim dari kalangan kaya dan tidak mampu.

"Ini mengingatkan kita pada kesederhanaan," kata dia seperti dikutip onislam.net, Kamis (19/7). Ia mengatakan Islam membenci gaya hidup berlebih-lebihan. Hal ini harus ditanamkan kepada setiap Muslim.

Tahun ini, Muslim Filipina bersatu dalam menentukan awal puasa. Persatuan ini merupakan kabar gembira mengingat penentuan awal Ramadhan acapkali memicu perbedaan di kalangan umat Islam.

Direktur Komisi Nasional Muslim Filipina (NCMF), Dennison Abidin mengatakan umat Islam telah berkordinasi dengan ulama dan kelompok organisasi Islam seluruh Filipina untuk menentukan awal Ramadhan. "Kami meminta seluruh Muslim untuk menunggu dan mendengarkan pengumuman resmi awal Ramadhan," kata Abidin.

Mendekatkan Diri

Bagi Muslim Filipina, Ramadhan adalah kesempataan untuk lebih dekat dengan Allah dan meningkatkan ikatan dalam keluarga. "Kita harus bersyukur telah diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan," kata Bhen Ezra Olase Tulawie, 26, seorang guru bahasa Inggris.

Jehannie Abubakar Jalani, 35 tahun, pegawai negeri, mengaku manfaatkan bulan puasa untuk mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga. "Anak-anak telah kami tanamkan sejak dini esensi dari puasa," ucapnya.

Serupa dengan saudara mereka dibelahan dunia lain, Muslim Filipina beradaptasi dengan bulan suci Ramadhan saat menjalankan rutinitas sehari-hari. "Saya biasanya meminta izin kepada atasan untuk mengubah jadwal istirahat makan siang untuk digantikan dengan sahur," katanya.