REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Menjadi imam shalat Tarawih,haruslah melihat kondisi makmumnya. Menurut Grand Mufti Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh, imam shalat Tarawih semestinya bijaksana memilih bacaan Shalat.
"Jangan terlalu panjang, karena akan mereporkan jamaah yang sudah lanjut usia atau yang sakit," katanya.
Namun, ia menyatakan agar imam tetap mengutamakan mengkhatamkan Alquran ketika menjadi imam. Artinya, bacaan-bacaan surat dalam setiap rekaat shalat harus sesuai tujuan mengkhatamkan Alquran.
Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya melakukan ibadah sesuai yang dicontohkan Rasulullah. "Harus sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya, dan harus memahami imbalan apa yang akan diberikan-Nya pada kita," katanya. Ia juga meminta untuk tak melupakan untuk memperbanyak doa selama bulan Ramadhan dan memperbanyak amal.