BI Purwokerto Siapkan Uang Receh Rp 2,3 Triliun

Rep: eko widiyanto/ Red: Taufik Rachman

Senin 23 Jul 2012 15:30 WIB

Seorang pegawai Bank Indonesia memperlihatkan contoh uang baru keluaran 2010 pecahan Rp10.000 di Kantor BI Makassar, Selasa (20/7). BI mengeluarkan uang baru keluaran 2010 pecahan Rp1000 (koin) dan Rp10.000 (kertas). Foto: antara Seorang pegawai Bank Indonesia memperlihatkan contoh uang baru keluaran 2010 pecahan Rp10.000 di Kantor BI Makassar, Selasa (20/7). BI mengeluarkan uang baru keluaran 2010 pecahan Rp1000 (koin) dan Rp10.000 (kertas).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Perputaran uang yang terjadi pada masa lebaran, ternyata cukup besar. Seperti terungkap dari data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, pada masa lebaran tahun 2011 silam, uang kecil sebanyak Rp 1,5 triliun yang disediakan BI, ternyata habis ditukar oleh masyarakat.

''Karena itu, pada lebaran tahun 2012 ini kita menyediakan uang kecil dalam jumlah nominal yang lebih besar lagi. Total uang kecil yang kita sediakan mencapai Rp 2,3 triliun,'' kata Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto, Dudi Herawadi, Senin (23/7).

Menurutnya, dengan uang pecahan dengan nominal sebesar itu, maka pihaknya tidak akan melakukan pembatasan. Berapa pun uang yang akan ditukarkan mayararakat, pihaknya akan melayani. Mulai dari uang pecahan terkecil dengan nominal Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000.

 

Deputi Kepala BI Perwakilan Purwokerto Rusly Albas, menyatakan penukaran uang kecil bagi masyarakat, saat ini sudah bisa dilayani di Kantor BI Purwokerto setiap hari, setuap pukul 08.00 hingga 11.30.

Bahkan untuk memudahkan masyarakat di daerah yang cukup jauh dari kantor BI, penukaran uang juga bisa dilakukan di 42 kantor cabang bank umum/syariah dan 27 bank perkreditan rakyat (BPR) di wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Khusus untuk bank umum/syariah maupun BPR yang dilibatkan dalam pelayanan penukaran uang pecahan, wajib memasang spanduk guna menginformasikan kegiatan tersebut kepada masyarakat.

Terkait aktivitas penukaran uang ini, Dudi mengimbau masyarakat untuk tidak menukarkan uang pada hari-hari terakhir menjelang Lebaran karena dikhawatirkan akan terjadi antrean yang cukup lama. ''Kami himbau, penukaran bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelum lebaran, sehingga tidak terjadi antrean panjang pada saat mendekati lebaran,'' katanya.

Selain itu, dia juga meminta masyarakat berhati-hati bila membawa uang dalam  jumlah besar dan ikut menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan Kantor BI Purwokerto.