REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Harga ikan teri asin dari berbagai jenis kini naik hingga mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Harga tersebut merupakan tertinggi dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Keterangan yang dihimpun dari pedagang ikan teri di Pasar Bonggoeya dan Pasar Sentra Mandonga Kota Kendari, Sabtu (21/7), harga ikan teri asin itu masih tergolong normal. Sebab, dalam beberapa bulan lalu harga ikan teri asin pernah mencapai Rp 90 ribu per kilogram.
Seorang pedagang ikan asing, Sanusi mengatakan, stok ikan asin dari berbagai jenis seperti ikan sunu, ikan putih, katamba dan ikan asin bete-bete masih cukup tersedia, sehingga harga tergolong normal. Harga ikan teri dari tiga jenis saja bervariasi antara Rp 55 ribu dan Rp 60 ribu per kilogram yang kualitas rendah. Sementara yang jenis kualitas terbaik mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
Begitu pula dengan jenis ikan lainnya seperti ikan asin Sunu, ikan putih dan katamba kini masih bertahan pada kisaran Rp 60 ribu per kilogram untuk ukuran kecil. Sementara untuk jenis ikan sunu besar, bisa mencapai Rp 85 ribu per kilogram.
Menurut pedagang setempat, bertahannya harga ikan asin itu karena hampir pedagang pengecer masih memiliki stok untuk beberapa minggu ke depan. "Biasanya harga mulai naik bila stok yang dimiliki sudah menipis. Akan tetapi sepanjang masih tersedia maka tidak mungkin kami menaikkan harga," kata Ny Wadiah, seorang pedagang ikan asin di Pasar Bonggoeya.
Untuk ikan segar yang dijual juga belum mengalami perubahan yang berarti, meski sehari menjelang masuknya puasa Ramadhan 1433 Hijriyah sempat naik karena permintaan konsumen cukup banyak. Sementara hasil tangkapan nelayan selama beberapa hari terakhir tergolong berkurang.
Harga ikan segar cakalang, misalnya, masih dijual dengan kisaran Rp 22.500 hingga Rp 25 ribu per kilogram, tergantung dari kesegarannnya. Begitu juga jenis ikan segar ruma-ruma, katamba, balanak, boto-boto dan rambe juga belum mengalami perubahan yang berarti, yakni masih berkisar antara Rp 20 ribu per kilogram hingga Rp 25 ribu per kilogram. Hingga puasa hari pertama, aktivitas para pedagang di sejumlah pasar, tergolong berkurang dibanding sehari sebelum hari puasa.