Ramadhan, Spanduk Capres dan Cagub Makin Marak di Lampung

Rep: mursalin yasland/ Red: Taufik Rachman

Sabtu 21 Jul 2012 14:40 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah tokoh lokal dan nasional, memanfaatkan ajang Ramadhan dengan menyebarkan sapnduk, banner, dan leaflet, di sejumlah jalan pusat kota dan pemukiman penduduk di Lampung. Mereka mengucapkan selamat berpuasa, dan ada juga yang terang-terangan menyebut diri bakal calon gubernur (balongub) dan bakal calon presiden (balonpres) tahun 2013 dan 2014.

Pantauan Republika, Sabtu (21/7), hari pertama Ramadhan sejumlah spanduk dan banner para tokoh lokal Lampung dan nasional sudah terpasang di setiap persimpangan strategis pusat kota dan pemukiman penduduk di kota Bandar Lampung. Pemasangan spanduk dan banner yang tidak sesuai dengan ketentuan ini, menimbulkan wajah kota brerjuluk tapis berseri ini terkesan semrawut.

Tempat-tempat strategis menjadi sasaran empuk pemasangan spanduk dan banner balongub/balonpres, seperti bundaran Radin Inten, bundaran Tugu Adipura, Jl Imam Bonjol, Wayhali, Telukbetung Selatan, dan berbagai pemukiman penduduk lainnya. Para tokoh tersebut mengucapkan selamat berpuasa Ramadhan 1433 H. Ada juga tokoh tersebut menyebut diriinya sebaga calon gubernur atau presiden.

Dari penelusuran terhadap spanduk yang terpasang, para tokoh yang disebut-sebut bakal ikut pemilihan gubernur (pilgub) 2013 atau pemilihan presiden (pilpres) 2014, diantaranya tokoh lokal muncul nama, Herman HN (wali kota Bandar Lampung), Berlian Tihang (sekdaprov Lampung), Siti Nurbaya (sekjen DPDRI), Amalsyah Tarmizi (danrem Garuda Hitam), Alzier Dianis Thabranie (ketua DPD Partai Golkar Lampung), Riwantoni (anggota DPRRI), Ridho Ficardo (ketua DPD Partai Demokrat Lampung), dan Abdurrachman Sarbini (bupati Tulangbawang).

Sedangkan para tokoh yang disebut-sebut balonpres 2014 menebar spanduk dan banner di Lampung, diantaranya; Aburizal Bakrie (ketum DPP Partai Golkar Lampung), Surya Paloh (pembina Nasional Demokrat), dan Prabowo Subianto (pembina Partai Gerindra). Meski para tokoh ini belum terang-terangnan menyebtut dirinya balonpres, namun spanduknya tersebar ke berbagai daerah di Lampung.

Kabag Humas Pemkot Bandar Lampung, Paryanto, menyatakan pemasangan spanduk dan banner, serta baleho harus sesuai dengan ketentutan yang telah ditetapkan pemkot. Bila ada spanduk atau apapun bentuknya yang terpasang di tempat umum, tidak memenuhi ketentuan yang ada, maka petugas akan menurunkan langsung tanpa pemberitahuan lebih dulu. "Kalau ada yang melanggar, petugas langsung mencopotnya," kata dia.

Ummu Alfa, warga Kemiling, menilai pemasangan spanduk dan banner yang tidak pas di berbagai tempat, menimbulkan kesemrawutan kota. "Spanduk yang bayar saja, pemasangannya asal-asalan apalagi kalau spanduk itu gratis," ujarnya.

Ia berharap pemkot Bandar Lampung, segera menertibakan spanduk dan banner para tokoh yang tidak sesuai ketentuan aturan pemkot. Sebab, ungkap dia, menjamurnya spanduk calon gubernur dan presiden, menambah kesan kota ini semakin tidak teratur. "Wali kota harus tegas menurunkan spanduk yang tidak punya izin tersebut," tegasnya.