REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bogor adalah salah satu surga kuliner. Di Bogor, tidak hanya ada asinan bogor, laksa, atau toge goreng, yang menjadi makanan khas daerah berjuluk 'Kota Hujan' itu, tapi ada juga mie glosor.
Memasuki bulan suci Ramadhan, Mie Glosor menjadi primadona bagi warga Bogor. Mie yang aslinya dari Sukabumi tersebut bisa dibilang jenis makanan musiman, yang hanya dijual selama Ramadhan di wilayah Bogor.
Dalam bahasa Sunda, mie glosor artinya mudah ditelan. Sebab, mie berwarna kuning cerah itu memiliki tekstur kenyal yang memang mudah untuk tertelan.
Hampir semua sudut Kota Hujan dipenuhi pedagang mie glosor selama Ramadhan. Biasanya, para pedagang mie glosor bakal kebanjiran pelanggan menjelang berbuka puasa yang memang menjadi salah satu menu favorit untuk berbuka.
Imbasnya, para pedagang mie glosor bakal mendulang untung di awal Ramadhan. "Biasanya peningkatan penjualannya di sepuluh hari pertama bulan puasa," ungkap jelas salah satu pedagang mie glosor di Pasar Anyar Bogor, Heri, saat berbincang dengan ROL di Bogor, beberapa waktu lalu.
Mie glosor adalah semacam mie goreng yang digabbungkan dengan sayur mayur dan disiram saus kacang. "Kalau pakai saus kacang, pasti enak," sebut salah satu penikmat mie glosor, Yuyu Rosdiana.
Kendati nikmat menjadi teman buka puasa, ternyata mie glosor tidak boleh dijadikan sebagai takjil. Pasalnya, kandungan karbohidrat kompleksnya sulit dicerna oleh tubuh. "Mie glosor kurang dianjurkan sebagai takjil. Namun, sebaiknya dikonsumsi sebagai makanan setelah berbuka puasa," terang Ahli Gizi Rumah SAkit Azra, Siti Uswatun Hasanah.