Tentukan Awal Ramadhan, Warga NU Aceh Diimbau Lakukan Rukyah Hilal

Red: Heri Ruslan

Selasa 17 Jul 2012 10:14 WIB

Rukyatul Hilal Foto: Antara Rukyatul Hilal

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) mengimbau warga Nahdliyin khususnya di Provinsi Aceh agar melakukan rukyah hilal pada Kamis (19/7) sore untuk menentukan 1 Ramadhan 1433 Hijriyah.

"Pentingnya rukyah hilal pada hari Kamis sore itu bertujuan untuk menentukan awal puasa Ramadhan bagi umat Islam tidak terkecuali warga Nahdliyin di Aceh," kata Ketua PWNU Aceh Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Selasa.

Hal tersebut disampaikan menanggapi awal puasa Ramadhan di kalangan Nahdlatul Ulama khususnya di Aceh.

Faisal Ali juga mengimbau warga Nahdliyin Aceh jika terlihat bulan pada Kamis (19/7) sore maka awal puasa Ramadhan pada Jumat, selanjutnya berpuasa pada Sabtu (21/7) jika melihat bulan pada Jumat (20/7).

"Itu adalah model penentuan awal Ramadhan yang dilakukan kalangan ulama Salaf dan Khalaf. Hisab kami jadikan sebagai alat untuk rukyah bukan sebagai penentu," kata dia menjelaskan.

Dipihak lain, ia mengimbau berbagai pihak terutama pemerintah menertibkan tempat-tempat hiburan dan warung kopi, termasuk hotel dan penginapan agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang melanggar Syariat Islam.

"Pemerintah harus menindak tegas bagi siapapun yang melanggar Syariat Islam sebagai komitmen bersama guna menciptakan suasana Aceh yang bernuansa Islami," kata Faisal Ali yang juga Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh.

Selain itu, pemerintah juga menertibkan pusat perbelanjaan dan warung kopi atau usaha dagang lainnya agar tidak beraktivitas pada saat pelaksanaan shalat tarawih di seluruh Aceh.

"Jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah maka mustahil hukum Syariah bisa tegak di Aceh. Untuk itu, masyarakat khususnya umat Muslim agar menjadikan bulan Ramadhan melakukan peningkatan ibadah baik wajib maupun sunat," kata Faisal Ali.