REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kapolri Jenderal Timur Pradopo memprediksi kenaikan pengguna kendaraan sepeda motor saat arus mudik dan balik mencapai 7-10 persen.
“Ada kenaikan khususnya motor ada 7-10 persen atau sekitar 750 ribu sampai 1 juta,” katanya saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (13/8).
Kendaraan tersebut diperkirakan akan memacetkan sejumlah ruas jalan. Misalnya di kawasan Cikampek, Cirebon, Kanci Pejagan, dan di jalur selatan pulau Jawa. Ia mengatakan pihaknya memerlukan pengamanan yang terkoordinasi.
Ia mengatakan pengamanan sudah dimulai sejak hari ini hingga 16 hari ke depan. Menurut Kapolri yang menjadi kendala tak lain karena menumpuknya masyarakat. Yang diperlukan tak lain jaminan kelancaran lalu lintas.
“Dalam waktu yang bersamaan, sarana, dan prasarana itu pasti ada kemacetan. Inilah perlu pengaturan untuk macet tetapi masih bisa diatur,” katanya.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada Kamis (17/8) dan Jumat (18/8). “Kenaikan lalu lintas pada H-3 ini pasti akan lebih tinggi intensitasnya dari hari biasa, terutama perlu diantisipasi sepeda motor dan mobil pribadi,” katanya.
Ia mengaku sudah melakukan himbauan dan memberikan pilihan kepada masyarakat. Misalnya dengan memberikan fasilitas gratis pemudik untuk sekaligus mengangkut kendaraanya. “Tetapi, tetap ada yang senang naik sepeda motor,’ katanya.