Pemudik dari Kampung Rambutan Diperkirakan Meningkat Pada H-7

Red: Hazliansyah

Sabtu 11 Aug 2012 23:00 WIB

Sejumlah petugas kepolisian dan Pasukan Brimob Polda Metro Jaya melintas depan bus antar kota antar provinsi saat pengamanan terminal di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (23/8). Foto: Antara/M Agung Rajasa Sejumlah petugas kepolisian dan Pasukan Brimob Polda Metro Jaya melintas depan bus antar kota antar provinsi saat pengamanan terminal di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Terminal Luar Kota Kampung Rambutan, Dwi Basuki mengatakan peningkatan calon penumpang bus di terminal tersebut diperkirakan terjadi pada H-7 menjelang lebaran.

"Pada H-7 mungkin akan terlihat peningkatannya secara signifikan dan jumlah total peningkatan penumpang di Terminal Kampung Rambutan diperkirakan meningkat 5,15 persen dari 2011," kata Dwi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (10/8).

Hingga pada H-10 jelang lebaran atau 9 Agustus 2012, bus reguler yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan sebanyak 481 unit dengan 2.191 penumpang. Kemudian pada H-9 jelang lebaran atau 10 Agustus 2012, Terminal Kampung Rambutan memberangkatkan sebanyak 500 bus dengan 4.048 penumpang.

Menurut Dwi, peningkatan calon penumpang disebabkan oleh penerapan kebijakan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang melarang penumpangnya untuk mendapat tiket berdiri di dalam kereta. Oleh karena itu, dia memperkirakan para penumpang kereta yang tidak kebagian tiket akan beralih kepada moda transportasi bus di Terminal Kampung Rambutan.

Untuk antisipasi penumpukan penumpang, Dwi menyatakan Dinas Perhubungan telah menyiapkan bus bantuan dengan jumlah yang disesuaikan dengan keadaan. Jika armada bus di Terminal Kampung Rambutan sudah tidak sanggup untuk mengangkut penumpang, maka pengelola terminal akan menghubungi pihak Perusahaan Otobus (PO) dalam mengirimkan bus bantuan tersebut.

"Namun ada juga kalau kami lihat, penumpukan penumpang adalah para penumpang yang fanatik bus tertentu. Mereka ingin naik bus A atau B, tidak mau bus lain kendati harganya dibawah PO lain," jelas dia.

Dwi juga mengatakan pengelola terminal selalu mengimbau kepada calon penumpang untuk tidak membeli tiket melalui calo. Penjual tiket bus resmi menurut Dwi dilengkapi dengan seragam PO dan kartu tanda pengenal agar calon penumpang tidak terkecoh.

Untuk jumlah penumpang pada 2011, Dwi mengatakan jumlahnya turun dari 2010 sebesar 20 persen. Jumlah bus reguler yang berangkat dari terminal tersebut sejak H-7 hingga H+7 pada hari Lebaran 2011 sebanyak 8.620 unit dengan pemberangkatan penumpang sebanyak 173.787 orang.