Padahal Cuma 6 Hari, Mengapa Puasa Syawal Pahala Besar Sampai Dihitung Satu Tahun?

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah

Ahad 14 Apr 2024 09:47 WIB

Ilustrasi Syawal. Puasa sunnah Syawal mempunyai sejumlah keutamaan Foto:

1

Hikmah 

Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Latha'if al-Ma'arif, menjelaskan sejumlah hikmah puasa sunnah enam hari Syawal yaitu pertama, berpuasa enam hari pada bulan Syawal setelah Ramadhan akan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh.

Kedua, puasa Syawal dan puasa Syaban seperti halnya shalat rawatib qabliyah (sebelum) dan bakdiyah (sesudah). Amal sunah seperti ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amal wajib. 

Setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam amal wajib. Amal sunnahlah yang nanti akan menyempurnakannya.

Ketiga, membiasakan berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amal puasa Ramadhan. Sebab, jika Allah SWT menerima amal seorang hamba maka Dia akan memberikan taufik pada amal saleh selanjutnya.

Keempat, karena Allah SWT telah memberi taufik dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu, hendaklah kita mensyukuri hal itu dengan melaksanakan puasa setelah Ramadhan. 

Sebagaimana dilakukan para ulama salaf dahulu, setelah malam harinya melaksanakan shalat malam, siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.

Syawal, selain merupakan bulan mulia karena ada Hari Raya Idul Fitri (tanggal 1 Syawal), juga bulan puasa mini. Kita dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari yang sejatinya merupakan lanjutan dari puasa besar sebelumnya. Hanya saja, hukumnya sunnah.

photo
Serba-serbi Puasa Syawal - (Republika.co.id)

Terpopuler