REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Brimob Polda Banten menyiagakan satu unit Randurlap atau Kendaraan Dapur Lapangan untuk melayani pemudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.
Dansat Brimob Polda Banten, Kombes Imam Suhadi menerjunkan 20 anggota Brimob Polda Banten untuk bertugas di Randurlap.
Berdasarkan pemantauan pada Senin (8/4/2024) malam, Randurlap itu terparkir di lapangan Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak. Terlihat, sejumlah aparat Brimob Polda Banten sedang memasak dari dalam mobil itu.
Umumnya, Randurlap itu diterjunkan saat terjadi bencana alam di salah satu daerah. Polda Banten mempunyai dua unit Randurlap, di mana salah satunya diterjunkan untuk melayani pemudik di Pelabuhan Merak.
"Kami siapkan dapur lapangan," kata Dansat Brimob Polda Banten, Kombes Imam Suhadi dalam keterangannya, Selasa (9/4/2024).
Randurlap akan beroperasi selama berlangsungnya Operasi Ketupat Maung berakhir pada 16 April 2024. Setiap harinya, 20 personel Brimob secara bergantian memasak untuk melayani pemudik. "Ini untuk pemudik, minum kopi atau makan mie," kata dia.
Dia mempersilakan pemudik untuk mendatangi Randurlap tersebut. "Ini untuk menunjang Operasi Ketupat Maung. Brimob membantu kepolisian daerah Banten terutama dalam melayani masyarakat," ujarnya
Ini bukan pertama kali Randurlap beroperasi di wilayah Banten. Sebelumnya, kendaraan itu sudah dipergunakan membantu korban bencana. "Hari ini tarok di sini," tambahnya
Sementara itu, Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Leganek, di Cilegon, Banten, akhir pekan lalu mengatakan, demi menunjang kelancara mudik tahun ini, sudah ada titik-titik untuk pospam, posyan dan pos terpadu yang tersebar di seluruh jalan tol maupun jalan arteri, mulai dari Tol Cikupa sampai Merak, dan jalan arteri dari perbatasan Balaraja sampai Cilegon.
Sementara jumlah personel yang sudah tergelar di lapangan kurang lebih sebanyak 6.182 orang yang merupakan tim gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, Dishub, Dinkes, Satpol PP dan ASDP.
"Untuk personel yang tergelar sudah melaksanakan kegiatan pengaturan khususnya pada puncak angkutan barang," tambahnya.
Pihaknya juga mengimbau para pemudik roda dua untuk tidak membawa barang dan penumpang berlebihan, serta menyiapkan fisik dan kendaraan sebelum melakukan mudik.
"Untuk para pemudik roda dua agar tidak membawa barang dan penumpang berlebihan, serta mengecek kelengkapan kendaraan sebelum dibawa untuk perjalan mudik. Kalau perjalanan tiga jam ke atas minimal tiga kali berhenti," katanya.