REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanganan penyeberangan mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Merak, Banten berjalan efisien setelah adanya kesepakatan antara pemerintah dan pemangku kepentingan (stakeholder) kepelabuhanan terkait feri yang berlayar ke Bakauheni hanya menurunkan penumpang lalu kembali ke Merak lagi.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Banten Inspektur Jenderal Polisi Abdul Karim saat ditemui di Pelabuhan Merak, Banten, menyebut efisiensi waktu yang dicapai kurang lebih 30 menit sampai 40 menit.
"Artinya mobilisasi kegiatan trafik penumpang itu hanya satu arah saja, begitu kapal tiba langsung loading, muat, enggak menunggu untuk bongkar lagi. Setelah saya hitung, itu terdapat efisiensi kurang lebih 40 menit dari yang sebelumnya," kata Abdul.
Menurut Kapolda Banten, adanya efisiensi waktu kurang lebih 40 menit tersebut menyebabkan antrean pemudik tidak perlu terlalu lama menunggu ritme kedatangan kapal di dermaga Pelabuhan Merak.
"Tidak menunggu terlalu lama di dermaga. Kurang lebih sekitar 30 menit, kapal bersandar di Merak, langsung permuatan. Sekitar 30 menitan langsung berangkat lagi," kata Abdul.
"Begitu sampai Merak, kapal tersebut tidak perlu membongkar lagi. Begitu sampai, kosong, langsung isi," kata dia pula.
Kapolda Banten berharap situasi seperti ini tetap bisa dipertahankan oleh manajemen operator jasa penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) agar ke depannya tidak lagi terjadi penumpukan arus kendaraan yang berangkat mudik dari area dalam Pelabuhan Merak seperti pada Sabtu (6/4).
"Saya yakin itu bisa, karena menurut saya, puncak arus mudik itu kemarin (sudah terlewati), ya hari ini sudah turun cukup signifikan berkurangnya," kata Abdul.
Indikator bahwa puncak arus mudik sudah terlewati, ada dua. Menurut Kapolda Banten, indikator pertama terlihat dari mulai Ahad sore, volume kendaraan di tol Cikupa terlihat tidak terlalu padat lagi
"Saat ini, kepadatan kendaraan sudah melewati batasnya di pintu tol Merak. Itu terakhir tadi informasi kepada kami," kata Abdul.