REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengimbau pemerintah daerah untuk menyiapkan satuan tugas (satgas) yang secara khusus mengurusi peningkatan timbulan sampah selama masa arus mudik dan balik Lebaran 2024 dan melaporkan hasilnya kepada KLHK.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan KLHK sudah mengantisipasi kemungkinan penambahan volume sampah dalam periode arus balik dan mudik dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idul Fitri 145 Hijriah.
"Di dalam surat edaran itu kami mengimbau untuk dibuat satgas khusus terkait dengan pengelolaan sampah dan mereka kami minta untuk melaporkan kerja dari satgas dan pengumpulan sampah," kata Dirjen PSLB3 KLHK Vivien.
Dia secara khusus meminta kepada pemerintah daerah untuk melaporkan jumlah sampah periode arus mudik dan balik yang dikelola dan akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) di masing-masing wilayah.
KLHK memprakirakan akan ada penambahan 58 juta kilogram sampah dalam rentang dua pekan arus mudik dan arus balik, berdasarkan estimasi Kementerian Perhubungan sekitar 193,6 juta orang akan melakukan mudik Lebaran tahun ini.
Vivien mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah seluruh Indonesia terkait potensi penambahan timbulan sampah yang akan terjadi selama masa arus mudik tersebut.
"Supaya mereka aware bahwa daerah mereka akan kebanjiran pengunjung dan tentu saja efeknya adalah sampah yang akan menjadi lebih banyak di daerah tersebut," ujarnya.
Untuk itu, satgas diminta memastikan kesiapan fasilitas tempat sampah terpilah serta menyediakan petugas yang siaga untuk melakukan pengangkutan dan pemilahan di fasilitas publik.