Survei: Masyarakat Lebih Banyak Pakai THR untuk Belanja daripada Menabung

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti

Senin 01 Apr 2024 06:20 WIB

Pelanggan berbelanja busana perempuan untuk keperluan Lebaran (ilustrasi). Terdapat pergeseran penggunaan THR pada 2024 di mana masyarakat lebih banyak menggunaan THR untuk belanja daripada menabung. Foto: Republika/Thoudy Badai Pelanggan berbelanja busana perempuan untuk keperluan Lebaran (ilustrasi). Terdapat pergeseran penggunaan THR pada 2024 di mana masyarakat lebih banyak menggunaan THR untuk belanja daripada menabung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru mengungkap adanya pergeseran masyarakat Indonesia dalam mengelola uang tunjangan hari raya (THR). Laporan tersebut dirilis oleh Jenius, solusi life finance dari Bank BTPN menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024.

Bertajuk "Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy selama Ramadhan dan Jelang Idul Fitri 2024", survei dilakukan pada 28 Februari 2024 hingga 18 Maret 2024. Studi melibatkan 233 responden berusia 17-40 tahun dari Jabodetabek, Aceh, Medan, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Palembang, Makassar, dan Manado.

Baca Juga

Hasil dari Jenius Study memperlihatkan bahwa terdapat pergeseran alokasi THR pada 2024, jika dibandingkan dengan 2023. Pada tahun lalu, sebanyak 41 persen masyarakat digital savvy memilih fokus menabung THR. Sementara, 40 persen menggunakan THR untuk belanja kebutuhan Ramadhan, dan 19 persen memilih menginvestasikan THR.

"Kini, alokasi THR untuk belanja keperluan Ramadhan naik sebesar 12 persen menjadi 52 persen, sedangkan porsi menabung dan berinvestasi masing-masing mencapai 29 persen dan 19 persen," kata digital banking partnership head Bank BTPN, Febri Rusli, melalui pernyataan resminya.

Perubahan cara mengelola THR sejalan dengan 58 persen masyarakat digital savvy yang merasa pengeluaran mereka berpotensi meningkat di Ramadhan tahun ini. Adapun alokasi pengeluaran tersebut terbagi menjadi beberapa keperluan, seperti membeli baju baru (43 persen), mudik (30 persen), zakat dan sedekah (30 persen), membeli makanan sahur dan buka puasa (29 persen), serta acara buka puasa bersama (29 persen). 

Selain untuk keperluan Ramadhan, masyarakat digital savvy juga menggunakan THR untuk melunasi cicilan/utang, modal bisnis, liburan, renovasi rumah, dan beli gadget atau barang elektronik. Lebih lanjut, masyarakat digital savvy juga berupaya mengantisipasi kebutuhan ekstra dengan memilih opsi pinjaman. 

Dibandingkan tahun lalu, jumlah masyarakat digital savvy yang memilih opsi pinjaman meningkat sebesar 13 persen. Menurut hasil survei, sebanyak 35 persen dari mereka berencana mengambil pinjaman selama bulan Ramadan 2024 untuk berbagai keperluan, di antaranya untuk menyambut Lebaran (60 persen), modal usaha (46 persen), dan renovasi rumah (18 persen). 

Sejalan dengan kebutuhan dan perilaku masyarakat digital savvy tersebut, Jenius Study menghadirkan fitur-fitur untuk membantu masyarakat mengelola keuangan selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. "Jenius punya fitur yang lengkap untuk membantu masyarakat digital savvy mengelola berbagai kebutuhan finansial," ucap Febri. 

 

 

Terpopuler