Dishub Bali Minta Pemudik Lebaran Pilih Bus Berstiker

Red: Fuji Pratiwi

Sabtu 30 Mar 2024 17:45 WIB

Pemudik menunggu waktu pemberangkatan bus (ilustrasi) Foto: Antara/Umarul Faruq Pemudik menunggu waktu pemberangkatan bus (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Perhubungan (Dishub) Bali meminta masyarakat yang melakukan mudik Lebaran 2024 dengan angkutan umum memilih kendaraan yang sudah ditempel stiker resmi.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Bali Nyoman Sunarya di Denpasar, Bali, Sabtu (30/3/2024), menjelaskan, angkutan umum terutama jenis antarkota antarprovinsi (AKAP) dengan stiker bertuliskan "Inspeksi Keselamatan LLAJ Ditjen Hubdat-Kemenhub" adalah angkutan resmi yang dipastikan layak jalan.

Baca Juga

"Kami harap masyarakat menggunakan kendaraan umum yang resmi dan sudah dilakukan pengawasan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Angkutan umum yang dikatakan layak jalan artinya sudah melalui proses pemeriksaan dan pengawasan atau ramp check, sehingga Dishub Bali mengarahkan masyarakat agar memastikan kendaraan yang digunakan terlebih dahulu.

"Dari kesiapan, kami cek kelayakannya apa sudah diperbolehkan dan digunakan. Kalau dalam situasi khusus saat ini mereka diberikan stiker angkutan Lebaran, biasanya di kaca depan ditempel, artinya mereka kendaraan yang sudah ramp check," ujarnya.

Sunarya menyebut proses ramp check sudah dilakukan sejak pekan lalu. Ia mengakui masih terdapat bus AKAP yang tidak lolos pemeriksaan saat itu, namun segera setelah diperbaiki, diperiksa kembali kelayakannya.

Beberapa temuan saat pemeriksaan seperti lampu depan, pembersih kaca otomatis, dan lampu sein yang tidak bekerja, sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu.

Dishub Bali menyampaikan arahan ini tidak hanya untuk calon pemudik, tapi juga kepada penyedia jasa. Hal itu agar penyedia jasa tak memaksakan menggunakan unit kendaraan yang tidak layak dengan memberikan harga miring demi menggugah minat masyarakat.

"Kami berharap perusahaan angkutan ikuti aturan, jangan karena harga yang murah ini hal-hal di luar pengawasan terjadi, seperti mogok atau kecelakaan, kami berharap juga masyarakat kalau menggunakan angkutan memilih yang mengikuti aturan sesuai perizinannya, jangan di luar ketentuan," ujarnya.

Ia memprediksi akan terjadi lonjakan pemudik pada Lebaran 2024, sehingga untuk memastikan ketersediaan angkutan umum resmi pemerintah bekerja sama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) dalam hal pendataan.

Dari catatan sementara, angkutan umum yang disiapkan perusahaan otobus lebih dari jumlah tahun lalu yang sebesar 245 unit, belum lagi ditambah angkutan cadangan dan bantuan bus pariwisata. Nantinya, lalu lintas angkutan Lebaran diprediksi akan padat pada 5–7 April 2024 atau 3–5 hari menjelang Idul Fitri.

 

Terpopuler