LDK PP Muhammadiyah dan Lazismu Gelar Pesantren Mualaf di Pulau 3T

Red: Ani Nursalikah

Sabtu 30 Mar 2024 16:24 WIB

Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) dan Lembaga Amil Zakat Infak dan Sadakah (LAZISMU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar pesantren mualaf di Masjid Jamiatul Islamiyah Oelaba, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, 29-30 Maret 2024. Foto: LDK PP Muhammadiyah Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) dan Lembaga Amil Zakat Infak dan Sadakah (LAZISMU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar pesantren mualaf di Masjid Jamiatul Islamiyah Oelaba, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, 29-30 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) dan Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (LAZISMU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar pesantren mualaf sekaligus menyalurkan kado Ramadhan untuk da'i dan mualaf di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

 

Baca Juga

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Jamiatul Islamiyah Oelaba, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada 29-30 Maret 2024.

 

"Kami ucapkan terima kasih kepada LDK dan LAZISMU PP Muhammadiyah karena sudah memberikan perhatian kepada para da'i dan juga mualaf di Rote Ndao lewat kegiatan pesantren Ramadhan hari ini," kata Ketua MUI Rote Ndao Ahmad Kiah dalam rilis yang disiarkan LDK PP Muhammadiyah di Jakarta, Sabtu (30/3/2024).

 

Ustadz Kamarul Zaman mewakili LDK PP Muhammadiyah bersama Wakil Ketua PWM NTT Syarifuddin Darajat, PWPM NTT Jailani Tong, dan PDPM Kota Kupang Abdul Majid Laba harus menempuh perjalanan laut selama 4 jam dan perjalanan darat selama 2 jam untuk bisa sampai ke lokasi kegiatan.

 

Pada kegiatan pesantren mualaf itu, LDK dan LAZISMU PP Muhammadiyah juga memberikan 100 paket Kado Ramadhan untuk da'i dan mualaf di daerah 3T.

 

Selanjutnya, pengurus LDK PP Muhammadiyah Kamarul menyampaikan Muhammadiyah sejak lama sudah memberikan perhatian serius kepada para mualaf di daerah pedalaman.

 

"Sebenarnya sejak 1979 Muhammadiyah sudah memberikan perhatian yang serius kepada para da'i dan mualaf di daerah pedalaman lewat salah satu badan pembina masyarakat suku terasing. Setelah itu, nomenklatur itu lalu berubah menjadi Lembaga Dakwah Khusus, dan sekarang menjadi Lembaga Dakwah Komunitas," ucapnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua PWM NTT Syarifuddin Darajat juga menekankan pentingnya para ibu terus belajar membaca Alquran.

 

"Ibu-ibu harus terus belajar dan memperbaiki bacaan Alquran. Apalagi di dalam bulan Ramadhan ini," ujarnya.

 

Adapun acara pesantren mualaf tersebut ditutup dengan pembagian kado Ramadhan dan buka puasa bersama seluruh da'i, mualaf, dan tamu undangan.

Terpopuler