Puncak Arus Mudik dari Jakarta Diperkirakan pada 8 April

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Bilal Ramadhan

Selasa 26 Mar 2024 14:51 WIB

Sejumlah penumpang KA Fajar Utama tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Dishub DKI Jakarta memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 8 April 2024. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir Sejumlah penumpang KA Fajar Utama tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Dishub DKI Jakarta memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 8 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 8 April 2024 atau H-2 Lebaran. Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, Dishub Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah antisipasi penanganan yang akan dilakukan. 

Kepala Dishub Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 8 April 2024. Namun, kemungkinan kepadatan kendaraan yang keluar Jakarta akan terjadi pada 6-7 April 2024.

Baca Juga

"Untuk puncak mudik tahun ini itu kita proyeksikan pada tanggal 8 (April 2024) pada hari Seninnya karena perkiraan Lebaran kan tanggal 10 (April 2024)," kata dia, Selasa (26/3/2024).

Menurut Syafrin, pihaknya juga telah melakukan antisipasi terjadi peningkatan kepadatan lalu lintas. Selain itu, petugas juga akan siaga untuk mengantisipasi peningkatan penumpang di terminal yang ada di wilayah DKI Jakarta. 

Ia menambahkan, pihaknya juga telah menyiagakan sebanyak 150 unit bus bantuan. Bus bantuan itu akan disiagakan sebagai langkah antisipasi apabila bus reguler, yang jumlahnya 2.258 unit dari 152 perusahaan otobus (PO), tidak dapat memgatasi lonjakan penumpang.

"Nah untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan seperti tahun lalu, kita tetap sediakan bus cadangan," kata dia.

Apalagi, Syafrin menambahkan, berdasarkan informasi yang disampaikan Korlantas, akan ada rekayasa one way arus mudik di jalan tol ke arah timur. Alhasil, dikhawatirkan beberapa bus yang balik dari Jawa ke Jakarta akan terhambat karena harus memilih lintasan arteri.

"Nah, oleh sebab itu kita harus siapkan bus cadangan. Jangan sampai penumpang yang sudah ada di terminal lebih dari 12 jam," kata dia.