Melatih Anak Berpuasa Beduk atau Setengah Hari tidak Diperbolehkan Agama?

Red: Nashih Nashrullah

Selasa 26 Mar 2024 05:55 WIB

Ilustrasi anak berpuasa.  Islam tidak melarang orang tua biasakan anak berpuasa beduk Foto: Republika/Yogi Ardhi Ilustrasi anak berpuasa. Islam tidak melarang orang tua biasakan anak berpuasa beduk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Banyak sekali orang tua di Indonesia, bahkan secara turun menurun, mengajarkan atau membiasakan anak-anak mereka berpuasa setengah hari, puasa beduk, puasa Zhuhur, agar terbiasa menuju puasa penuh Ramadhan.

Apakah yang dilakukan para orang tua tersebut salah dan tidak diperbolehkan dalam Islam?

Baca Juga

Atas pertanyaan yang tengah ramai diperbincangkan ini, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Ma'ruf Khozin, angkat bicara.

Dia mengatakan, tak ada salahnya orang tua membiasakan anaknya berpuasa setengah hari atau puasa tidak penuh selama Ramadhan.

Fatwa ini pun bahkan pernah dikemukakan Syekh Utsaimin, salah satu ulama terkemuka Salafi di Arab Saudi. Dia mengatakan sebagai berikut:

وصيام نصف يوم أو تناول بعض الأكل أثناء الصيام ثم إكماله لا يسمى صوما في الشرع، لأن الصوم هو الإمساك عن المفطرات من طلوع الفجر إلى غروب الشمس، ومع ذلك فلا حرج على الصبي في هذا الفعل من باب التدريب له على الصوم، فبما أن الصوم ليس واجبا عليه، فلا حرج في أن يصوم من اليوم ما أراد ويفطر منه متى أراد

“Puasa setengah hari atau makan di pertengahan saat puasa lalu menyempurnakan puasanya, bukanlah puasa secara syar'i. Sebab namanya puasa adalah menjaga dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Meski demikian tidak apa-apa bagi anak kecil melakukan hal ini, termasuk melatih untuk puasa. Sebab puasa belum wajib baginya, maka boleh dia berpuasa sehari yang dia inginkan dan membatalkan kapan saja.”

قال الشيخ ابن عثيمين في الفتاوى: صيام الصبي كما أسلفنا ليس بواجب عليه، بل هو سنة، له أجره إن صام، وليس عليه إثم إن أفطر، ولكن على ولي أمره أن يأمره به ليعتاده. اهـ والله أعلم.

Syekh Ibnu Utsaimin berkata dalam Fatawa: "Puasanya anak kecil tidaklah wajib tetapi sunah. Dia mendapatkan pahala jika berpuasa dan tidak dosa jika membatalkan. Tapi bagi wali anak tersebut memerintahkan agar anaknya terbiasa melakukan puasa".  

Baca juga: Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf

Memang sejak masa Sahabat, mengajarkan anak berpuasa tidak mengenal puasa setengah hari, seperti yang disampaikan oleh Robi' binti Ma'oodz:

ﻭﻧﺼﻮﻡ ﺻﺒﻴﺎﻧﻨﺎ، ﻭﻧﺠﻌﻞ ﻟﻬﻢ اﻟﻠﻌﺒﺔ ﻣﻦ اﻟﻌﻬﻦ، ﻓﺈﺫا ﺑﻜﻰ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﻋﻠﻰ اﻟﻄﻌﺎﻡ ﺃﻋﻄﻴﻨﺎﻩ ﺫاﻙ ﺣﺘﻰ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻨﺪ اﻹﻓﻄﺎﺭ

"Kami mengajarkan puasa pada anak-anak kami. Kami berikan mainan dari bulu. Jika ada dari mereka yang menangis ingin makan maka kami berikan mainan tersebut hingga berbuka puasa" (HR Bukhari). Akan tetapi untuk melatih membiasakan puasa sejak kecil diperbolehkan menurut ulama Salafi Timur Tengah.

Landasan...