Telusur Rasa Ramadhan Hadirkan Pengalaman Ngabuburit di Jogokariyan

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi

Ahad 24 Mar 2024 06:01 WIB

 Puluhan peserta mengikuti Telusur Rasa Ramadhan yang digelar Dje Djak Rasa bersama dengan Republika di wilayah Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (23/3/2024). Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro Puluhan peserta mengikuti Telusur Rasa Ramadhan yang digelar Dje Djak Rasa bersama dengan Republika di wilayah Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (23/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Republika berkolaborasi dengan Dje Djak Rasa kembali menggelar Telusur Rasa Ramadhan, Sabtu (23/3/2024). Setelah pekan lalu mengeksplorasi Kotagede, destinasi Telusur Rasa Ramadhan kali ini mengunjungi Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ).

"Kalau Ramadhan kita memang ambil destinasi-destinasi yang iconic Ramadhan banget di Jogja. Kita tahu Jogokariyan kan salah satu yang ciri khasnya. Kalau dulu Pasar Ramadhan belum banyak di tempat lain, belum terkoordinir dengan baik juga, tapi di Jogokariyan salah satu pionir ya bisa dibilang," kata salah satu founder Dje Djak Rasa, Annisa Rizki Astanti.

Tanti mengatakan antusiasme peserta yang ingin mengikuti Telusur Rasa Ramadhan tahun ini cukup tinggi. Hal tersebut mengingat destinasi seperti Jogokariyan dan Kauman yang ditawarkan pada Telusur Rasa Ramadhan kali ini tidak selalu ada di Telusur Rasa reguler. "Itu yang buat audiens lebih antusias," ucapnya.

photo
Telusur Rasa Jogokariyan Spesial Ramadhan hasil kolaborasi Republika dan Dje Djak Rasa - (Dje Djak Rasa)
 

Selain itu kolaborasi Dje Djak Rasa dengan Republika tahun ini juga ikut membuat jumlah pendaftar membeludak. Diketahui jumlah pendaftar mencapai 120 orang. "Dan kita harus kurasi akhirnya karena kita maksimal 35 (peserta)," ujarnya. 

Mengusung konsep culinary walking tour, sebanyak puluhan peserta Telusur Rasa Ramadhan diajak berkeliling berjalan kaki di sekitar Mantrijeron. Para peserta juga diceritakan oleh para pemandu seputar informasi, sejarah dan cerita beberapa kuliner khas di wilayah tersebut. 

photo
Para peserta Telusur Rasa Ramadhan yang digelar Dje Djak Rasa bersama dengan Republika berfoto bersama di wilayah Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (23/3/2024). - (Republika/Febrianto Adi Saputro)
 

Pada Telusur Rasa Ramadhan kali ini dibagi dua kelompok, kelompok pertama melintasi beberapa lokasi seperti batik Winotosastro, Warung Bu Ageng, Batik Seno, Cokelat Monggo. Sedangkan kelompok kedua melintasi Moesson Antik Galery, Via Via, Monumen Hantu Maut, Bhumi Bhuvana, dan Dhipa Kinanthi.

Menjelang berbuka, para peserta kemudian dikumpulkan di Pendopo Kantor Kalurahan Mantrijeron. Mereka diberi kesempatan untuk berburu takjil. Beberapa di antaranya bahkan diberi kesempatan untuk menjadi sukarelawan untuk ikut membagikan santapan berbuka ke masyarakat.

Tanti mengatakan, Telusur Rasa Ramadhan hadir untuk memfasilitasi orang-orang yang datang ke Yogyakarta yang ingin merasakan suasana ngabuburit mencari takjil dan berbuka puasa di kota gudeg. 

"Biasanya kan ada rikuh (malu-malu) ya kalau belum tahu medan. Nah, kita coba fasilitasi itu untuk bisa yuk bisa jalan bareng-bareng sama kita yuk. Konsepnya ngabuburit sih, jadi sedikit berbeda dengan Telusur Rasa yang reguler," ungkapnya.

photo
Suasana Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ) di Jalan Jogokariyan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, jelang berbuka puasa, Sabtu (23/3/2024). - (Republika/Fernan Rahadi)
 

Salah satu peserta Telusur Rasa Ramadhan, Hunna (19 tahun) mengaku senang bisa menjadi sukarelawan ikut membagikan makanan ke masyarakat yang berbuka puasa di Masjid Jogokariyan. Dirinya ikut melihat langsung bagaimana panitia menyiapkan santapan berbuka untuk masyarakat.

"Aku tuh enggak nyangka karena porsinya cukup banyak tapi menurutku cukup bagus manajemennya. Kayak di dalam tuh ada yang masukin makanan sendiri, yang taruh piring ke tatakan sendiri, yang bawa itu sendiri, yang bagiin ke warganya sendiri," katanya.

Kesan serupa juga disampaikan Umu (29 tahun). Ia menceritakan pengalamannya ikut menata piring menyiapkan makanan berbuka di Masjid Jogokariyan. Ia pun terkejut lantaran warga tak menganggapnya sebagai orang asing meski baru pertama ikut membantu.

"Kita dateng langsung disambut 'ayo mbak bantuin' enggak yang kayak 'kamu ngapain ke sini?' Aku nggak ngerasa aku stranger (orang asing) di situ," tuturnya.

Telusur Rasa Spesial Ramadhan terakhir rencananya akan digelar di Kauman pada 31 Maret 2024 mendatang. Lokasi tersebut akan menjadi penutup dua event sebelumnya di Kotagede dan Jogokariyan.

Tiga lokasi tersebut dipilih untuk kegiatan ini karena memiliki nuansa yang kental berkaitan dengan Ramadhan. Sebab, di tiga lokasi itu memiliki kampung Ramadhan yang hanya dibuka tiap Ramadhan.  

photo
Para peserta Telusur Rasa Ramadhan yang digelar Dje Djak Rasa bersama Republika berfoto bersama di pendopo Kelurahan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (23/3/2024) - (Deasy Kirana Puspitasari)
 

Telusur Rasa Spesial Ramadhan tahun ini digelar dengan tujuan untuk mengenalkan, menceritakan, dan melestarikan gastronomi Indonesia, khususnya di DIY. Untuk sistem kegiatan ini sendiri yakni ‘pay as you wish’. Artinya, nominal yang dibayarkan peserta tidak ditentukan oleh panitia, namun diberikan secara sukarela sesuai dengan kesan dan pengalaman yang dirasakan atau didapatkan oleh peserta.

Adapun Telusur Rasa Spesial Ramadhan edisi perdana yang digelar Republika dan Dje Djak Rasa ini di antaranya disponsori oleh BMT Beringharjo dan Rockologist, serta didukung oleh Bank Syariah BDS, Ditreskrimum Polda DIY, Kerseen Patisserie, Rumah Zakat Yogyakarta, IM3, dan Nutrihub Yogyakarta.