REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) memproyeksikan akan ada lonjakan trafik yang cukup tinggi pada masa angkutan Lebaran Idul Fitri 2024. Jasa Marga memproyeksikan jumlah kendaraan yang keluar wilayah Jabotabek pada periode arus mudik 3-11 April 2024 sebesar 1,86 juta kendaraan.
"Dengan adanya lonjakan kendaraan yang tinggi menuju maupun dari jalan Tol Trans Jawa dan Bandung tersebut ada lokasi yang menjadi fokus perhatian untuk diantisipasi pengguna jalan," kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, Kamis (21/3/2024).
Dia menjelaskan, titik padat tersebut yaitu di kilometer 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Lisye mengatakan ruas tol tersebut merupakan pertemuan kendaraan menuju dan dari Bandung serta Cikampek menuju dan dari Jakarta.
"Hal ini dapat terlihat dari jumlah volume lalu lintas di titik ini yang diprediksi meningkat hingga 118 persen pada puncak arus mudik dan 117 persen pada puncak arus balik," ujar Lisye.
Dia menambahkan, tidak hanya mengantisipasi yang menjadi jalur mudik saja namun juga sejumlah daerah tujuan pariwisata perlu diantisipasi oleh pengguna jalan. Beberapa diantaranya yakni wilayah Jabotabek untuk yang menuju arah Bogor dan Puncak di wilayah Jawa Tengah di GT Kalikangkung sebagai gerbang tol utama kendaraan masuk ke arah Semarang dan sekitarnya serta di wilayah Jawa Timur di GT Warugunung sebagai gerbang tol utama kendaraan masuk ke arah Surabaya Malang dan sekitarnya.
"Peningkatan mobilisasi ini tentunya akan diantisipasi oleh Jasa Marga dengan mengoptimalkan seluruh pelayanan baik dari sisi petugas maupun seluruh armada operasional yang didukung oleh koordinasi intens dengan stakeholder lintas sektoral," jelas Lisye.
Jasa Marga memproyeksikan puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi pada 6 April 2024. Pada periode tersebut diproyeksikan lalu lintasnya mencapai 259 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama atau naik hingga 66,8 persen terhadap lalu lintas normal.
Sementara itu, Jasa Marga memproyeksikan puncak arus balik akan terjadi pada 15 April 2024. Pada periode tersebut diproyeksikan lalu lintas akan mencapai 300 ribu kendaraan atau naik hingga 131 persen dibandingkan kondisi normal.