Cegah Radang Tenggorokan, Masyarakat Diimbau Jaga Kecukupan Air Minum pada Malam Ramadhan

Red: Qommarria Rostanti

Senin 18 Mar 2024 19:25 WIB

Segelas air minum (ilustrasi). Masyarakat diimbau jaga kecukupan air minum pada malam Ramadhan untuk mencegah radang tenggorokan. Foto: Pixabay Segelas air minum (ilustrasi). Masyarakat diimbau jaga kecukupan air minum pada malam Ramadhan untuk mencegah radang tenggorokan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat tetap menjaga kecukupan air minum pada malam hari selama bulan puasa Ramadhan. Hal tersebut dinilai penting untuk mengantisipasi dan mencegah sakit radang tenggorokan ketika menjalankan puasa selama bulan Ramadhan.

Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widyantara mengatakan, jika ada keluhan sakit radang tenggorokan ketika menjalankan puasa itu lebih dikarenakan perubahan pola dari yang sebelumnya bisa makan minum sepanjang hari, namun saat puasa harus menahan tidak minum dari pagi sampai sore. "Yang seperti itu juga ada efeknya di rongga mulut, tenggorokan jadi kering, kemudian ada dehidrasi juga, maka perlu diantisipasi ketika habis buka puasa sampai sahur kecukupan air harus dijaga dipenuhi, agar tidak sakit sampai terjadi radang tenggorokan," kata dia, Senin (18/3/2024).

Baca Juga

Menurut dia, sejauh ini memang tidak ada laporan atau terjadi kasus masalah kesehatan termasuk radang tenggorokan yang mengalami lonjakan di awal bulan puasa, namun ada baiknya masyarakat yang menjalankan puasa mencegah kasus tersebut. "Untuk situasi kesehatan saat ini relatif stabil, jadi tidak ada kasus kasus yang terjadi peningkatan lonjakan yang di luar kendali, jadi masih sesuai dengan treknya, tidak ada kasus yang lonjakan cukup meningkat signifikan tidak ada," katanya.

Dia mengatakan, faktor cuaca yang saat ini dirasakan terkadang panas terik kemudian turun hujan juga tidak berdampak pada masalah kesehatan masyarakat, tetapi ketika ada persoalan kesehatan, justru kecenderungan karena pengaruh perubahan pola perilaku makan. "Jadi bukan karena faktor cuacanya, namun lebih karena perubahan perilaku pola makan sejak puasa, jadi waktu siang hari kebetulan lumayan terik, dan kemudian tidak ada asupan cairan di siang hari ini yang sedikit mengganggu kesehatan pada rongga mulut tenggorokan," katanya.

Dia mengatakan, selain pemenuhan konsumsi air ketika malam hingga sahur, selama bulan puasa agar masyarakat tetap mengkonsumsi gizi gizi yang seimbang, agar tetap bugar dalam beraktivitas di siang hari ketika menjalankan puasa. "Yang harus kita lakukan ketika sudah memasuki waktunya buka puasa sampai sahur kita harus memenuhi gizi seimbang, konsumsi air. Jadi malam hari juga harus banyak minum agar kebutuhan cairan sehari hari tetap terpenuhi, tidak mengalami dehidrasi," ujarnya.