REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberikan pengawasan ketat terhadap peredaran pangan yang ramai dijual di pasar Ramadhan. Pengawasan tersebut dilakukan selama Ramadhan hingga tujuh hari setelah Idul Fitri 1445 Hijriah di seluruh wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Balai Besar POM (BBPOM) Banjarmasin Leonard Duma mengatakan berdasarkan hasil uji sampel dari 27 produk makanan di pasar Ramadhan, ditemukan satu produk makanan jenis kerupuk nasi yang mengandung zat kimia berbahaya. “Kami sudah menegur pedagang yang bersangkutan agar tidak lagi menjual makanan yang terindikasi zat kimia berbahaya ini,” kata dia, Selasa (12/3/2024).
Leonard menyebutkan, masyarakat yang mengkonsumsi kerupuk nasi tersebut akan mengalami risiko yang berbahaya jika mengonsumsi dalam jangka waktu tertentu. “Kami berikan teguran keras, jika selanjutnya masih ditemukan tentunya ada sanksi yang tegas,” katanya.
Dia mengatakan, ke depan pihaknya akan memberikan pengawasan yang intens di semua titik Pasar Ramadhan dalam rangka memberikan rasa aman bagi masyarakat, utamanya selama menjalani ibadah puasa di Ramadhan. Leonard menjelaskan pada momen Ramadhan, kebutuhan pangan masyarakat akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan khususnya pada saat akan berbuka puasa, sehingga pengawasan terhadap pangan harus dilakukan secara masif.
Pengawasan pangan yang dilakukan BPOM, kata dia, mulai dari agen makanan, pasar tradisional, pasar modern, hingga ke pasar Ramadhan. Namun, khusus Pasar Ramadhan diberikan pengawasan lebih ketat dan ada petugas yang berjaga sejak dibuka hingga ditutupnya pasar tersebut,
Leonard mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati terhadap setiap makanan yang dibeli dengan cara memeriksa label, izin edar, dan tanggal kadaluwarsa, serta yang lebih terpenting mengutamakan kebersihan pangan. “Saya juga meminta kepada pedagang juallah makanan yang aman, bermutu, bergizi, dan yang sudah memiliki izin edar. Selama hari besar keagamaan ini, kami akan berikan pengawasan yang lebih intens,” ujarnya lagi.