Khutbah Ramadhan Nabi Muhammad 

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 12 Mar 2024 05:51 WIB

Khutbah Ramadhan Nabi Muhammad. Foto:   Nabi Muhammad (ilustrasi) Foto: republika Khutbah Ramadhan Nabi Muhammad. Foto: Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ramadhan 1445 H telah tiba. Umat Islam akan melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Dan ada ibadah sunnah khas ramadhan yakni sholat tarawih.

Sebelum sholat tarawih biasanya ada khutbah yang disampaikan oleh khatib. Tema yang disampaikan biasanya tak jauh-jauh dengan tema ramadhan. Bagaimana dengan khutbah Nabi Muhammad SAW tentang ramadhan? Berikut khutbah Nabi Muhammad tentang ramadhan, dikutip dari buku "Ramadhan Mubarak" karya Syahruddin El-Fikri. Khutbah tersebut disampaikan Nabi Muhammad SAW jelang datangnya ramadhan:

Baca Juga

Wahai manusia! 

Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan ampunan Allah. Bulan yang mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Waktu demi waktunya adalah waktu-waktu yang paling utama. 

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan olehNya. Di bulan ini napas-napasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doa di kabulkan. Memohonlah kepada Allah, Tuhanmu, dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk menjalankan puasa dan membaca kitab-Nya. 

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu akan kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali silaturahim (persaudaraan), jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan jagalah pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. 

Kasihilah anak-anak yatim, niscaya kamu dikasihi manusia dan anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah atas dosa-dosamu. Angkatlah tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu, karena itulah saat-saat yang paling utama ketika 

Allah SWT memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawabnya ketika mereka menyeru-Nya, menyambutnya ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doanya ketika mereka berdoa kepada Allah. 

Wahai manusia! 

Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar (Astaghfirullah al-Azhim). Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah! Allah bersumpah dengan segala kebesaran-Nya, bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul ‘Alamin. 

Wahai manusia! 

Barangsiapa di antaramu memberi buka (makanan) kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu. Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidakkah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah SAW meneruskan; “Jagalah dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan seteguk air.” 

Wahai manusia! 

Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, maka ia akan berhasilmelewati jembatan shiratal mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai, pembantu, karyawan; pen) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa denganNya. 

Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahim) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa mendirikan shalat sunnah di bulan ini, maka Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu, maka baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu di bulan lain. 

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika amal perbuatannya ditimbang. 

Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Qur’an, ganjarannya sama seperti mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan-bulan yang lain. 

Wahai manusia! 

Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Tuhanmu untuk tidak akan pernah membukakannya untukmu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak pernah menguasaimu. 

Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah berdiri dan berkata; “Wahai 

Rasulullah, amalan apa yang paling utama di bulan ini?” Rasul SAW menjawab: “Ya Abal Hasan! Amalan yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan.” 

Wahai manusia! 

Sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik 

dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu kewajiban (fardhu). Dan qiyam (shalat) di malam harinya suatu tathawwu’ (dianjurkan).

Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu balasannya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan pertolongan (syahru al-Muwasah), dan bulan Allah untuk memberi rezeki kepada orang-orang yang beriman di dalamnya. 

Barangsiapa yang memberikan makan orang yang berpuasa, maka yang demikian itu merupakan pengampunan dosa baginya dan kemerdekaan diri dari neraka. Orang yang memberi makanan akan memperoleh pahala seperti orang 

yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa.” Maka Rasulullah SAW berkata: “Allah akan memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma atau seteguk air atau sehirup susu.” 

Bulan Ramadhan, adalah bulan yang permulaannya rahmat (awwaluhu rahmah), pertengahannya ampunan (wa awsathuhu maghfirah), dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka (wa akhiruhu itqun min an-nar). Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (pegawai, karyawan, atau pembantu; pen), niscaya Allah akan mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka. 

Oleh karena itu, perbanyaklah empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Allah, dan dua perkara lagi kamu sangat membutuhkannya. Dua perkara yang pertama adalah mengakui bahwa dengan sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya. Dua perkara yang kamu butuhkan adalah mintalah surga dan perlindungan dari api neraka. 

Barangsiapa memberi minum untuk orang berbuka puasa, niscaya Allah akan memberi minum kepadanya dari air kolam-ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR Ibnu Khuzaimah).