Studi Ungkap Kebiasaan Masyarakat Indonesia Sambut Bulan Ramadhan

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ani Nursalikah

Senin 11 Mar 2024 17:45 WIB

Warga mengantre memilah menu berbuka puasa di Chilax, Sudirman, Jakarta, Jumat (24/3/2023). Foto:

1

Hal lain yang terungkap dalam studi adalah pergeseran gaya hidup masyarakat terkait preferensi persiapan menu makanan di bulan Ramadhan. Muncul ketertarikan terhadap produk-produk siap masak dan siap makan sebagai alternatif menu makanan sahur dan berbuka puasa selain masakan rumahan.

Timbul preferensi terhadap opsi makanan yang membutuhkan persiapan sederhana dan cepat, namun masyarakat Muslim tetap merasa nyaman untuk memasak sendiri bagi keluarga mereka selama bulan Ramadhan. Selain belanja bahan makanan mentah (75 persen), responden memilih mempersiapkan makanan siap masak (42 persen), siap disajikan (39 persen), dan siap makan (33 persen). 

Rencana mempersiapkan makan sahur dan berbuka para responden berbeda-beda, bergantung pada jadwal dan preferensi masing-masing. Sebanyak 50 persen responden berencana memasak pada waktu sahur, sementara responden lain sudah menyiapkan makanan sebelum memasuki waktu sahur atau sudah membeli makanan matang yang tak perlu dimasak lagi.

Untuk berbuka puasa, 45 persen responden lebih suka menyiapkan sendiri hidangan berbuka puasa. Sebanyak 40 persen membeli hidangan takjil di sekitar rumah. Jenis makanan dan minuman yang banyak dipilih untuk berbuka puasa didominasi oleh gorengan (74 persen), air mineral (73 persen), buah-buahan (61 persen), sop buah (60 persen), dan kolak (51 persen).

Studi juga mengungkap masyarakat sudah merencanakan kegiatan buka puasa bersama di Ramadhan tahun ini. Menurut data Populix, 51 persen responden sudah merencanakan buka bersama dengan keluarga dan teman dekat pada pekan kedua Ramadhan, sementara 50 persen akan bukber pada pekan ketiga Ramadhan.

"Responden lebih memilih berbuka puasa bersama di rumah dan restoran dengan mempertimbangkan pilihan makanan dan aspek biaya," kata Timothy.

Terpopuler