Hal-Hal yang Makruh Dilakukan Saat Berpuasa

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil

Senin 11 Mar 2024 17:27 WIB

Amal ibadah Ramadhan (Ilustrasi) Foto: Dok Republika Amal ibadah Ramadhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Dalam beribadah puasa hendaknya bagi setiap muslim untuk menahan diri dari suatu perbuatan tertentu dari mulai fajar hingga waktu maghrib. Setiap muslim juga dianjurkan untuk menghindari hal – hal yang makruh.

Hadits Riwayat Ahmad dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda,

Baca Juga

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ، وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ

Artinya : “Betapa banyak banyak orang yang berpuasa, namun tidak ada yang ia dapatkan kecuali hanya rasa lapar, dan betapa banyak orang yang melakukan ibadah malam harinya tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya begadang”

Makruh adalah larangan terhadap suatu perbuatan tetapi larangan tersebut tidak bersifat pasti, karena tidak ada dalil yang menunjukkan haramnya perbuatan tersebut. Ada beberapa hal yang makruh dikerjakan ketika puasa. Dirangkum dari buku karya Ubaidillah Gusman yang berjudul, Tuntunan Puasa Praktis Madzhab Syafi’I & 40 Tanya Jawab Puasa, berikut adalah hal – hal yang makruh dilakukan ketika puasa,

1. Mengunyah sesuatu

2. Mencicipi makanan tanpa ditelan (tanpa hajat/keperluan, bila ada hajat maka tidak makruh)

3. Melakukan bekam

4. Membuang air yang pertama kali masuk mulut saat berbuka

5. Menyelam dalam air

6. Bersiwak setelah Dzuhur

7. Banyak makan, minum, tidur dan mengerjakan perkara yang tidak berguna

8. Menghirup dan memandang wewangian

9. Berkumur dan menghirup air kedalam hidung secara berlebihan

10. Menikmati kesenangan yang mubah baik hal yang dicium, dilihat maupun didengar.

Keutamaan berpuasa telah dijelaskan dalam Hadits Riwayat Muslim, Dari Abu Hurairah, berkata Rasulullah SAW bersabda: "Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah SWT berfirman (yang artinya), "Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabb-nya."

Terpopuler