REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama jajaran TNI dan Polri bakal menggencarkan patroli gabungan selama Ramadhan 2024. Patroli gabungan bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat di Kota Surabaya, terutama yang menjalankan ibadah sepanjang Ramadhan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, saat ini dirinya telah berkoordinasi dengan seluruh perangkat daerah di masing-masing kecamatan dan kelurahan. Nantinya, para camat dan lurah diminta untuk menyiapkan satgas keamanan di setiap RW.

"Satgas nanti kita kembalikan (bentuk) lagi, karena tidak bisa ya, menjaga kota ini dengan satu atau dua, tiga personil, tidak. Contoh, kalau dulu ada pos kamling, nah itu kita galakkan seperti itu," kata Eri, Senin (11/3/2024). 

Eri menambahkan, Satpol PP Kota Surabaya bersama Tim Respati Polrestabes Surabaya juga bakal menggencarkan patroli selama Ramadan. Ia menjelaskan, patroli gabungan utamanya digelar menjelang waktu sahur.

"Patroli pasti keliling, karena Respatinya Polrestabes dengan Satpol PP selalu berputar selama Ramadan. Selama ini juga selalu berputar, tapi lebih kita giatkan lagi di bulan Ramadan," ujarnya.

Ia menegaskan, selama Ramadan, tidak boleh ada rekreasi hiburan umum (RHU) yang melanggar ketentuan SE Wali Kota Surabaya tentang Pelaksanaan Bulan Suci Ramadan. Jika kedapatan melanggar atau masih membuka usahanya, maka Pemkot tak segan melakukan penyegelan.

"Langsung ditutup koyok biyen-biyen (seperti yang dahulu-dahulu) disegel. Karena ada surat pernyataan dari Satpol PP semua RHU itu harus mentaati ini. Jika tidak mentaati ini (SE) maka akan ditutup selama satu bulan, karena ini saling menghormati lah semua umat beragama," ucapnya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser mengungkapkan, patroli rutin sepanjang Ramadan bakal digelar setelah pelaksanaan Salat Tarawih. Patroli rutin yang dilakukan mulai dari ke lokasi-lokasi RHU, ruang terbuka, hingga fasilitas umum.

"Jadi tidak ada yang berbeda, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami juga membuka layanan pengaduan melalui aplikasi Warga Ku untuk masyarakat," kata Fikser.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00