Polda Metro Jaya Larang Kegiatan Ganggu Bulan Ramadhan

Red: Bilal Ramadhan

Senin 11 Mar 2024 15:20 WIB

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Polda Metro Jaya melarang semua kegiatan yang mengganggu kelancaran Bulan Ramadhan. Foto: Republiika/Ali Mansur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Polda Metro Jaya melarang semua kegiatan yang mengganggu kelancaran Bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya melarang semua kegiatan masyarakat yang berpotensi mengganggu kelancaran dan kenyamanan di bulan suci Ramadhan.

"Kami melarang berbagai bentuk kegiatan yang mengganggu kelancaran ibadah puasa, seperti tawuran, sahur on the road, balap liar, menyalakan petasan, " kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (11/3/2024).

Baca Juga

Ade Ary juga menjelaskan pihaknya bersama polres jajaran, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meningkatkan kegiatan patroli saat bulan suci Ramadhan agar mewujudkan terciptanya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.

"Kami siap mengamankan kegiatan masyarakat dengan meningkatkan imbauan, edukasi, sambang, patroli, hingga penegakan hukum bagi yang melanggar, " ucapnya.

Ade Ary juga menambahkan pihaknya akan siap membantu dan melayani masyarakat selama 24 jam. "Petugas kami ada di lapangan 24 jam dan siap melayani masyarakat. Masyarakat juga bisa menghubungi 110 (bebas pulsa) jika membutuhkan bantuan petugas Kepolisian," jelasnya.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut juga berharap dukungan dan kerja sama masyarakat agar situasi kamtibmas yang kondusif dapat terpelihara.

Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa (12/3), usai diputuskan melalui sidang isbat di gedung Kemenag RI, Jakarta, Ahad (10/3).

"Hasil sidang isbat menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada hari Selasa," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, saat memimpin konferensi pers penetapan sidang isbat.

Dengan penetapan itu maka pada Senin malam umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan shalat Tarawih. Sidang isbat ini diikuti sejumlah perwakilan organisasi keagamaan, ahli astronomi, Komisi VIII DPR RI, hingga perwakilan negara sahabat.

Pengumuman penetapan dilakukan secara daring dan luring. Dengan demikian, masyarakat sama-sama bisa langsung menyaksikannya melalui tayangan di laman media sosial resmi Kemenag.