Kedua, Mu’adz bin Zuhrah mendapat kabar bahwa Rasulullah ketika berbuka puasa berdoa,
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
“Allahumma lakasumtu, wa ‘ala rizqika afthartu” (HR. Abu Daud).
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka."
Menurut Muchlis Hanafi, hadits Mur’adz tersebut mursal, karena dia dia tidak pernah berjumpa dengan dan hidup di masa yang berbeda dengan Rasulullah Saw. Atas dasar itu, menurut Muchlis, para ulama menganggap hadits ini lemah.
Ketiga, dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu yang menyebutkan bahwa Rasulullah ketika berbuka membaca doa,
للَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، تَقَبَّل مِنَّا، اِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيمُ
Allahumma laka shumna, wa ‘ala rizqika aftharna, fataqabbal minna, innaka anta as-sami’u al alim
Artinya:" Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa, dan atas rizki-Mu kami berbuka, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (HR ath-Thabrani).
Selanjutnya...