Jelang Ramadhan, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Ambon Naik

Red: Ani Nursalikah

Rabu 06 Mar 2024 20:31 WIB

Pembeli berbelanja di Pasar Mardika Ambon. Foto: Antara/John Soplanit Pembeli berbelanja di Pasar Mardika Ambon.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Harga sejumlah bahan pokok di beberapa pasar di Kota Ambon, Maluku mengalami kenaikan menjelang Ramadhan 2024.

Hasil pantauan di Pasar Mardika dan Batu Merah, Kota Ambon kebutuhan pokok seperti beras jenis premium, telur ayam ras, cabai merah biasa, dan bawang putih mulai bergerak naik, kecuali minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, dan berbagai jenis sayuran masih tetap normal.

Baca Juga

"Kalau beras premium seperti Bulir Mas, Tawon, dan juga dua Udang naik menjadi Rp 425 ribu per 24 kilogram dari Rp 385 ribu pada pekan lalu," kata pedagang pasar Mardika Ambon, Nadsir, Rabu (6/3/2024).

Akan tetapi ia memastikan beras Perum Bulog Maluku harganya tidak berubah. Sedangkan telur ayam ras juga naik dari Rp 345.000 per 180 butir menjadi Rp 375.000 atau harga eceran Rp 2.200-2.300 per butir.

Pedagang di pasar Mardika Jubaida menyebut untuk gula pasir dan minyak goreng harganya masih tetap.

"Kalau saya jual gula pasir masih tetap Rp 18.000 per kilogram, tepung terigu Rp 13.000 per kilogram, minyak goreng Rp 23.000 per liter, minyak goreng Kita Rp 17.000 per liter, beras Bulog Rp 12.000 per kilogram, mentega margarin Rp 12.000 per potong, telur ayam ras Rp 2.200 per butir," ujarnya.

Sedangkan sayuran seperti kentang Rp 20.000 per kilogram, wortel bergerak turun dari Rp 25.000 menjadi Rp 22.000 per kilogram, buncis Rp 28.000 per kilogram, kol Rp 15.000 per kilogram, bawang merah Rp 35.000 per kilogram, sedangkan bawang putih bergerak naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram.

Cabai merah biasa juga bergerak naik, jika pekan lalu itu dipatok Rp 35.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 45.000, sedangkan eceran Rp 5.000 per tumpuk, dan cabai merah keriting panjang naik dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 40.000 per kilogram.

Untuk sayuran produksi lokal seperti kangkung, sawi, daun singkong, Rp 5.000 per ikat, daun melinjo Rp 6.000 per ikat, ketimun Rp 10.000 per tiga buah, terong Rp 5.000 per empat buah, labu siam Rp 8.000 per buah dan tomat Rp 30.000 per kilogram.

Jully warga kota Ambon yang bermukim di kawasan Karang panjang ditemui saat berbelanja mengatakan, tidak ada perubahan harga yang berarti, karena stok cukup banyak, dan berharap harga-harga ini masih terus bertahan.

"Kalau sayuran produksi lokal seperti kangkung, sawi, daun singkong, daun melinjo itu masih seperti biasa,dan ini sudah bertahan sejak pekan yang lalu," ujarnya.

Sementara Kepala Divisi Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Chaerul Mazhar ketika di konfirmasi terkait perubahan harga beras di pasar tradisional Kota Ambon mengatakan, kalau harga beras premium itu sudah menjadi mekanisme pasar, kecuali kalau beras Bulog yang dikeluarkan lewat SPHP (bukan premium) melalui pengecer yang selama ini melakukan kerja sama dengan Bulog itu di patok Rp 11.800 per kilogram.

"Jadi kalau ditemukan di pasar ada pedagang yang menjual beras Bulog dengan harga Rp 12.000 per kilogram itu biasanya pengecer butuh layanan dan kemasan, atau agak sulit pengembalian Rp 200, makanya dinaikkan harga beras langsung menjadi Rp 12.000 per kilogram," ujarnya.

Ia memastikan beras dari Perum Bulog yang dijual di pasar tradisional Kota Ambon tidak ada perubahan harga, masih tetap normal.