22 Ribu Wisatawan Kunjungi Kawah Putih Hingga H+3

Red: Bilal Ramadhan

Rabu 26 Apr 2023 14:39 WIB

Wisatawan berjalan di atas jembatan yang berada di kawasan wisata alam Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sebanyak 22 ribu wisatawan mengunjungi Kawah Putih, Bandung, hingga H+3 lebaran 2023. Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi Wisatawan berjalan di atas jembatan yang berada di kawasan wisata alam Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sebanyak 22 ribu wisatawan mengunjungi Kawah Putih, Bandung, hingga H+3 lebaran 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 22 ribu lebih wisatawan telah mengunjungi lokasi wisata Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, sampai H+3 periode cuti Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023.

"Selama periode libur Lebaran dari hari H sampai H+3 tanggal 25 April 2023, Kawah Putih dikunjungi oleh 22.400 wisatawan Nusantara dan 66 wisatawan mancanegara," kata Site Manager Kawah Putih Dudung Suhaeri di Bandung, Rabu (26/4/2023).

Baca Juga

Jumlah wisatawan tersebut, kata Dudung, mengalami peningkatan cukup signifikan di mana dalam periode yang sama pada tahun 2022, pengunjung sekitar 18 ribu wisatawan.

"Bahkan wisatawan mancanegara naik sekitar 50 persen, di mana pada tahun lalu sampai H+9 lebaran ada 44 wisatawan mancanegara," ucapnya.

Kunjungan terbanyak, kata Dudung, terjadi pada H+2 tanggal 24 April 2023 dengan 7.317 wisatawan nusantara dan 26 wisatawan mancanegara, disusul H+3 lebaran tanggal 25 April 2023 dengan 6.785 wisatawan nusantara dan 15 wisatawan mancanegara.

Untuk wisatawan mancanegara terbanyak, dijelaskan oleh Dudung, adalah dari Malaysia, sementara untuk wisatawan nusantara adalah yang berasal dari Bandung, Jabodetabek, serta dari Sumatera.

"Mengingat libur lebaran masih berlangsung, kami mengingatkan agar tetap berhati-hati dan menjaga protokol kesehatan," ucap Dudung.

Lalu lintas di jalur wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terpantau kerap terhambat hingga terjadi kepadatan dan antrean kendaraan seperti yang terjadi pada H+3 lebaran kemarin.

Kepadatan dan antrean kendaraan akibat beberapa faktor seperti pasar yang ramai oleh parkir dan masyarakat, sehingga jalan menyempit. Kemudian persimpangan ke desa-desa sekitar, pintu masuk kawasan wisata, kuliner, dan penginapan.

Kemudian tikungan tajam menanjak yang membuat jalan menyempit dan keluar masuk kendaraan menuju POM bensin/SPBU. Kehati-hatian dan kesabaran pengguna jalan dibutuhkan di jalur tersebut karena jalan yang cukup sempit dan tidak bisa dilaksanakan rekayasa lalu lintas.