1.000 Muslim Taipei Berkumpul Rayakan Kegembiraan Idul Fitri

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil

Senin 24 Apr 2023 13:48 WIB

1.000 Muslim Taipei Berkumpul Rayakan Kegembiraan Idul Fitri Foto: Focus Taiwan 1.000 Muslim Taipei Berkumpul Rayakan Kegembiraan Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID,TAIPEI -- Acara perayaan Idul Fitri digelar di Taman Hutan Daan, Taipei, Ahad (23/4/2023). Kegiatan ini dihadiri lebih dari 1.000 Muslim untuk memeriahkan festival selama seminggu, yang menandai akhir Ramadhan dengan lagu dan panganan rumahan.

Agenda tersebut diselenggarakan oleh Departemen Informasi dan Pariwisata Taipei. Di dalamnya ditampilkan penampilan penyanyi Indonesia Leshia dan penyanyi Taiwan Han (黃宇寒), yang berdarah setengah Indonesia.

Baca Juga

Tidak hanya itu, dihadirkan pula tarian dari Asosiasi Seni Budaya Timur Tengah Taiwan dan Asosiasi Seni Budaya Timur Tengah TabRaqs. Bazar halal dan acara karaoke Indonesia disediakan untuk memeriahkan acara dan dinikmati pengunjung.

Seorang pengasuh (caregiver) asal Indonesia yang telah bekerja di Taiwan selama enam tahun, Ayya, mengaku senang bisa menghadiri perayaan Idul Fitri di Taipei ini dan bertemu teman-temannya. Ia menyebut hanya mendapat libur satu hari dalam sebulan.

Awal bekerja, ia menyebut sang majikan tidak mengizinkannya berpuasa selama Ramadhan. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran dia menjadi terlalu lemah dan pingsan. Namun seiring berjalannya waktu, majikannya telah mengembangkan pemahaman yang lebih baik dan belajar untuk menghormati tradisi Muslim.

Untuk acara ini, ia menyebut sang kakak telah menyiapkan rendang, hidangan daging sapi klasik Indonesia, kari ayam Indonesia, serta keripik nangka untuk dibagikan kepada teman-temannya di acara tersebut. Dia berterima kasih kepada pemerintah Taiwan karena membuat negara itu lebih ramah Muslim.

"Restoran halal dulu terkonsentrasi di Taipei City Mall dekat Stasiun Utama Taipei. Tetapi sekarang restoran serupa bisa ditemukan di sekitaran Taipei," kata dia dikutip di Focus Taiwan, Senin (24/4/2023).

Selain itu, mushala atau tempat untuk shalat Muslim juga tersedia di beberapa MRT dan stasiun kereta api berkecepatan tinggi, serta rumah sakit. Kehadiran mushala di rumah sakit sangat berguna, terlebih ketika orang-orang yang dirawat oleh pengasuh Indonesia ini perlu dirawat di sana.

Senada dengan Ayya, Sanah, yang juga seorang pengasuh Indonesia yang telah bekerja di Taiwan selama 10 tahun, mengatakan bahwa majikan pertamanya di Taiwan tidak mengizinkannya menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Sebagai Muslim, mereka berpuasa dari sekitar pukul 4:30 pagi sampai sekitar 6:30 sore waktu setempat. Mantan majikannya khawatir jika berpuasa dia akan sakit atau bahkan meninggal dunia. Meski majikannya keberatan, dia tetap berpuasa karena merasa salah jika tidak melakukannya.

"Majikann saat ini lebih pengertian dan mengingatkan saya untuk makan lebih banyak setelah malam tiba selama Ramadhan, sehingga saya memiliki energi yang cukup keesokan harinya," ujar dia.

Di hari yang sama dimana acara Idul Fitri itu digelar, Control Yuan President Chen Chu (陳菊), selaku kepala Komisi Hak Asasi Nasional, juga menghadirkan acara Hari Kartini. Agenda itu menampilkan peragaan busana, yang menampilkan pakaian tradisional Indonesia dan konser Islami. Para pemain memainkan alat musik perkusi tradisional yang umum di Indonesia, yang disebut rebana.

Hingga Februari tahun ini, tercatat ada 730.804 pekerja migran di Taiwan. Sebanyak 254.000 orang di antaranya, atau sekitar 35 persen, adalah orang Indonesia.

Dalam sambutannya, Chen berterima kasih kepada pekerja migran Indonesia atas semua yang telah mereka lakukan untuk Taiwan. Ia pun membandingkan ketekunan, keberanian dan ketangguhan mereka dengan yang ditunjukkan oleh RA Kartini, saat memperjuangkan hak-hak perempuan selama penjajahan Belanda.

Acara tersebut diselenggarakan bersama Radio Taiwan International, yang telah menyiarkan program berbahasa Indonesia ke Indonesia sejak 1957. Stasiun radio ini juga menawarkan siaran daring, podcast, maupun streaming langsung untuk orang Indonesia yang bekerja di Taiwan.

Sumber:

https://focustaiwan.tw/culture/202304230015

Terpopuler