Kapolri Pastikan Rekayasa Lalin Diterapkan Saat Arus Balik

Red: Nora Azizah

Ahad 23 Apr 2023 19:17 WIB

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa rekayasa lalu lintas (lalin) tetap akan diterapkan saat arus balik Hari Raya Idul Fitri tahun 2023. Foto: Dok. Polri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa rekayasa lalu lintas (lalin) tetap akan diterapkan saat arus balik Hari Raya Idul Fitri tahun 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa rekayasa lalu lintas (lalin) tetap akan diterapkan saat arus balik Hari Raya Idul Fitri tahun 2023, baik di Jalan Tol maupun arteri. Hal tersebut disampaikan Kapolri saat mengikuti rapat koordinasi bersama dengan Menko PMK dan Menhub melalui sambungan virtual, Jakarta, Ahad (23/4/2023).

"Sebagaimana diketahui tadi sudah disampaikan Pak Menko PMK arus mudik tahun 2023, tahun ini adalah arus mudik dengan puncak arus tertinggi sepanjang tahun 2019 sampai tahun 2022 kemarin. Sehingga untuk arus balik juga menjadi arus balik tertinggi sepanjang tahun tersebut sehingga perlu dilakukan langkah dan upaya untuk melakukan rekayasa khususnya dari jajaran kepolisian," kata Sigit.

Baca Juga

Kebijakan rekayasa lalu lintas yang nantinya akan diterapkan saat arus balik mulai dari One Way, Contraflow hingga kemungkinan penerapan ganjil-genap (gage). Menurut Sigit, pemberlakuan strategi rekayasa lalu lintas tersebut akan dilakukan demi mencegah terjadinya stagnasi arus lalu lintas maupun mengurangi beban volume kendaraan di jalan. Khususnya, saat terjadinya puncak arus balik Lebaran, yang diprediksi pada tanggal 24 dan 25 April 2023. 

"Ini akan diberlakukan agar beban jalan pada puncak arus balik bisa kita urai dan distribusikan. Karena memang beban di tanggal 24 dan 25 puncak arus balik tersebut harus diurai, karena apabila tidak, akan terjadi kondisi stag. Karena beban dengan volume jalan yang ada melampaui dari kapasitas, baik jalan tol maupun arteri," ujar Sigit. 

Untuk mengurai potensi kepadatan saat arus balik, Sigit menyebut, One Way akan diberlakukan seperti ketika saat arus mudik beberapa waktu lalu. Mulai dari Gerbang Tol Kalikangkung KM 414 hingga Tol Cikampek Utama (Cikatama) KM 70.  Meski begitu, Sigit menjelaskan, kebijakan One Way itu bisa diperpanjang sebagaimana diskresi dari kepolisian sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan. 

"Demikian juga apabila ternyata harus dilakukan One Way sampai mengarah ke wilayah Jakarta. Kami juga mempersiapkan mulai dari KM 70 kemudian KM 36 bahkan sampai KM 3+500. Hal ini kita semua persiapkan, termasuk pengaturan Contraflow disesuaikan dengan hitungan yang ada di Jasa Marga, untuk memantau volume kepadatan lalu lintas yang melintas," kata Sigit. 

Disisi lain, Sigit mengimbau kepada seluruh masyarakat atau pemudik, untuk tetap mengikuti aturan dan arahan yang disampaikan oleh petugas dilapangan. Hal itu dilakukan guna memastikan kelancaran serta keamanan dari masyarakat itu sendiri. 

"Sehingga, kemudian penanganan arus balik betul-betul bisa berjalan optimal. Karena kepatuhan terhadap aturan yang diberikan petugas dilapangan, tentunya ini akan sangat membantu kelancaran dan keselamatan para pengguna jalan," tutup Sigit.

Terpopuler