Perbedaan 1 Syawal, Khofifah: Sepatutnya tidak Menonjolkan Perbedaan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 21 Apr 2023 10:18 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Perbedaan 1 Syawal, Khofifah: Sepatutnya tidak Menonjolkan Perbedaan Foto: Dokumen Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Perbedaan 1 Syawal, Khofifah: Sepatutnya tidak Menonjolkan Perbedaan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Terdapat perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H atau hari raya Idul Fitri 2023.

PP Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 21 April 2023. Kementerian Agama menetapkan hari raya Idul Fitri jatuh pada 22 April 2023 setelah menggelar sidang isbat pada Kamis sore (20/4/2023).

Baca Juga

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak umat Muslim tidak menonjolkan perbedaan tersebut. Ia berharap, umat Muslim, utamanya yang ada di Jawa Timur bisa saling menghormati dan menghargai. Menyikapi perbedaan, kata dia, prinsip Bhineka Tunggal Ika harus dijunjung tinggi.

"Sepatutnya kita tidak menonjolkan perbedaan ini, melainkan bersama-sama saling menghormati dan menghargai. Kita memang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama. Bagi Jawa Timur mari kita jaga agar tetap guyub rukun," kata Khofifah, Jumat (21/4/2023).

Khofifah mengatakan perbedaan-perbedaan yang ada yang membuat Indonesia menjadi bangsa yang hebat. Menurutnya, tidak banyak negara di dunia yang memiliki beragam perbedaan, tetapi tetap bisa bersatu dan berjuang bersama mencapai cita-cita yang sama.

"Perbedaan-perbedaan itulah yang membuat Indonesia menjadi bangsa yang hebat. Sebab, tidak banyak suatu negara yang memiliki beragam perbedaan bisa bersatu padu berjuang bersama demi mencapai cita-cita yang sama yaitu tegaknya NKRI," ujarnya.

Khofifah pun mengingatkan, hari ini merupakan hari yang istimewa. Selain diperingati sebagian umat Muslim sebagai hari raya Idul Fitri 1444 H, juga merupakan Hari Kartini. Sebagai bangsa yang besar, kata dia, sudah selayaknya menjaga warisan nilai-nilai kemanusiaan. Tak hanya dalam memperjuangkan kesetaraan gender, namun juga dalam kehidupan beragama.