Ketua Layanan Pemudik 1444 Hijriyah Dompet Dhuafa Reita Annur menyebut Dompet Dhuafa juga menyiapkan dapur keliling yang akan berlokasi di area layanan pemudik ruas Nagreg.
"Dompet Dhuafa mengimbau masyarakat berhati-hati dalam perjalanan. Pemudik juga dapat melakukan layanan ziswaf di tujuh titik pelayanan tersebut sehingga masyarakat dapat mudik dengan aman, nyaman serta berziswaf dengan mudah," katanya saat Diskusi Publik bertema Layanan Pemudik Terpadu: Melayani Dari Hati, Mudik Hati-Hati yang digelar Dompet Dhuafa di Philanthrophy Building, Senin (17/4/2023).
Redaktur Pelaksana Republika Subroto Karjo mengapresiasi pelayanan mudik terpadu Dompet Dhuafa yang dapat membantu para pemudik. Namun, diharapkan di musim mudik tahun-tahun mendatang, pelayanan mudik terpadu Dompet Dhuafa jumlahnya bertambah dan ada di luar pulau Jawa.
Subroto juga berharap pelayanan mudik terpadu yang disediakan Dompet Dhuafa dapat ditiru lembaga lain. Dia juga menyampaikan kontribusi yang bisa diberikan oleh media massa di musim mudik.
"Media itu punya kewajiban dan fungsi bukan hanya memberitakan, kita juga menginformasikan sesuatu yang bisa bermanfaat buat yang tidak mudik, mudik, dan akan mudik," jelasnya.
Ia menerangkan, melalui informasi yang dipublikasikan media massa, masyarakat akan punya cukup informasi seputar mudik. Misalnya, kalau dia mau ke Surabaya, kira-kira kalau lewat jalan tol akan menghabiskan biaya berapa dan di mana dia bisa istirahat di tengah perjalanan. Selain itu, diinformasikan lokasi yang nyaman untuk para pemudik beristirahat sekaligus berekreasi.
"Perjalanan mudik juga harus diperhitungkan, misalnya dari Jakarta ke Yogyakarta normalnya delapan jam perjalanan, kalau mudik bisa 24 jam, jadi kita sebagai media massa menyampaikan apa yang harus disiapkan oleh para pemudik," ujar Subroto.
Ia menambahkan, pelayanan mudik terpadu yang disiapkan Dompet Dhuafa harus dipublikasikan oleh media massa supaya sampai ke masyarakat. Diskusi Publik bertema Layanan Pemudik Terpadu: Melayani dari Hati, Mudik Hati-Hati dihadiri Yusuf Wibisono sebagai Direktur Lembaga Riset Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS), dan Fajar Shalman Alfariz sebagai Penasehat Komunitas Kolektor Tiket Bus.