Padang dan Denpasar Tujuan Pemudik Paling Banyak di Bandara Soekarno-Hatta

Red: Ani Nursalikah

Jumat 14 Apr 2023 18:47 WIB

Sejumlah calon penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (5/5/2022). Padang dan Denpasar Tujuan Pemudik Paling Banyak di Bandara Soekarno-Hatta Foto: ANTARA/Fauzan Sejumlah calon penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (5/5/2022). Padang dan Denpasar Tujuan Pemudik Paling Banyak di Bandara Soekarno-Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Angkasa Pura II atau AP II selaku pengelola Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten menyampaikan Kota Padang dan Denpasar menjadi tujuan kebanyakan penumpang pesawat terbang selama masa mudik Lebaran 2023.

"Rute yang menjadi destinasi utama adalah Denpasar dan Padang. Ini dua daerah paling tertinggi rute penerbangannya. Mengapa? Karena liburan ini tidak hanya Hari Raya Idul Fitri, ternyata juga dimanfaatkan untuk liburan umum," kata Executive General Manager KCU PT Angkasa Pura II Dwi Ananda Wicaksana, Jumat (14/4/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan ada kurang lebih 1.400 penerbangan domestik per hari dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada masa mudik. "Untuk rute internasional adalah Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), dan Hong Kong, itu yang mendominasi pada mudik tahun ini," katanya.

Pengelola Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sudah meminta maskapai memperbanyak penerbangan menjadi kurang lebih 1.647 penerbangan per hari untuk melayani penumpang semasa mudik. Guna mendukung pelayanan mudik, pengelola bandara menyiapkan sekitar 6.500 personel untuk memberikan pelayanan selama 24 jam kepada pengguna jasa bandara.

"Ditambah lagi didukung tenaga tambahan yang bersifat outsourcing dan mitra kerja kami di lapangan," kata Dwi.

Ia mengatakan pengelola bandara juga berupaya memastikan landasan dan sarana-prasarana pendukung berfungsi baik untuk melayani pendaratan pesawat selama 24 jam. "Runway 3 sudah dapat dioperasikan 24 jam untuk landing (pendaratan), sehingga membantu saat cuaca buruk dan dapat mengurangi kepadatan take off-landing (lepas landas-pendaratan) saat situasi ramai," kata dia.