Sholat Idul Fitri di Yogyakarta Bisa Dilaksanakan di 970 Lokasi

Red: Nora Azizah

Rabu 12 Apr 2023 22:40 WIB

Umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah (Foto: ilustrasi). Foto: ANTARA/Novrian Arbi Umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah (Foto: ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah lokasi pelaksanaan sholat Idul Fitri 1444 Hijriah di provinsi ini sebanyak 970 titik, yang terdiri atas masjid, mushala, dan lapangan. "Sudah hampir 1.000 lokasi, sampai saat ini masih kami lakukan pendataan," kata Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Pemberdayaan Zakat, dan Wakaf Kanwil Kemenag DIY Nurhuda di Yogyakarta, Rabu (12/4/2023).

Menurut dia, data lokasi sholat Idul Fitri tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu meski jumlahnya masih memungkinkan bertambah. "Jumlahnya masih berkembang terus. Hari Jumat nanti akan kami rapatkan kembali bersama teman-teman penyuluh yang bertugas melakukan pendataan," kata dia.

Baca Juga

Dari 970 lokasi yang terdata, menurut dia, sebagian menyatakan bakal menggelar shalat Idul Fitri tanggal 21 April 2023 dan sebagian lainnya menyatakan menunggu keputusan pemerintah berdasar pada hasil sidang isbat.

"Perbedaan pelaksanaan sholat Idul Fitri bukan hal yang baru dan kami dari Kemenag tentu melakukan upaya-upaya memberikan pemahaman bahwa dengan perbedaan itu masyarakat tetap saling menghormati dan menghargai," katanya.

Ia mengatakan, untuk pelaksanaan sholat Idul Fitri yang akan melibatkan jamaah cukup besar di Kota Yogyakarta diperkirakan berlangsung di Masjid Syuhada Yogyakarta serta Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.

"Salah satunya terpusat di Masjid Syuhada yang sekarang telah menjadi masjid agung di Kota Yogyakarta. Kemudian, jamaah dalam jumlah besar juga diperkirakan berlangsung di lapangan dan masjid-masjid agung kabupaten lain," kata dia.

Kendati kasus penularan COVID-19 telah melandai, Nurhuda mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat melaksanakan sholat Idul Fitri. "Tentu sekarang sudah lebih longgar, tetapi penerapan prokes masih tetap diharapkan, misalnya menggunakan handsanitizer dan masker," kata dia.