Waktu dan Jenis Olahraga Terbaik Selama Ramadhan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti

Jumat 07 Apr 2023 20:39 WIB

Seseorang bersepeda atau olahraga saat puasa (ilustrasi). Anda disarankan berolahraga sesaat sebelum berbuka atau antara berbuka dan sahur. Foto: Antara/Hafidz Mubarak A Seseorang bersepeda atau olahraga saat puasa (ilustrasi). Anda disarankan berolahraga sesaat sebelum berbuka atau antara berbuka dan sahur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berpartispasi dalam aktivitas fisik selama Ramadhan bisa menjadi sulit ketika tidak makan dan minum. Meski begitu, dokter umum dr Sayyada Mawji BEM mengatakan, ada cara untuk memungkinkan berolahraga saat puasa.

“Berolahraga sesaat sebelum berbuka atau antara berbuka dan sahur, sebelum memulai puasa berikutnya, adalah waktu yang baik karena Anda dapat makan dan minum setelah berolahraga dan memulihkan serta merehidrasi tubuh Anda. Tetapi Anda harus melihat apa yang cocok untuk Anda,” kata dr Mawji, dilansir laman Mirror, Jumat (7/4/2023).

Baca Juga

Personal trainer Muslim Lloyd Conteh mengatakan, jika memungkinkan Anda sebaiknya berolahraga lebih dekat dengan waktu berbuka puasa, apakah itu sebelum atau sesudah. Bagi mereka yang berolahraga secara teratur, rutinitas olahraga mungkin memerlukan perubahan.

“Anda mungkin lebih suka olahraga yang lebih ringan seperti berjalan, bersepeda, yoga, atau latihan kekuatan yang tidak membuat Anda banyak berkeringat,” ujar dr Mawji.

Dr Mawji merekomendasikan untuk menjaga pola makan yang sehat dan tetap di atas nutrisi selama Ramadhan. Dia menjelaskan, selama sahur usahakan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks, gandum utuh, serat tinggi, dan makanan kaya protein untuk membantu Anda merasa kenyang lebih lama pada siang hari.

Untuk berbuka puasa, pilih makanan rendah lemak dan kaya cairan dengan gula alami untuk energi. Sebaiknya hindari makanan yang digoreng, makanan tinggi lemak, gula, makanan olahan, dan makanan yang membuat Anda merasa haus, seperti garam dan kafein.

“Jaga diri Anda terhidrasi dengan baik antara iftar dan sahur (antara berbuka puasa dan memulai yang berikutnya), simpan botol air bersama Anda dan minum secara teratur sepanjang waktu ini. Ini untuk memastikan Anda terhidrasi dengan baik sebelum memulai puasa berikutnya,” kata dokter umum tersebut.

Conteh mengatakan, pentingnya mengonsumsi berbagai komponen sehat untuk memastikan tubuh Anda menerima nutrisi yang dibutuhkan. Jadikan protein sebagai prioritas. Berikutnya, dalam hal asupan karbohidrat, lebih baik makan lebih banyak karbohidrat mendekati waktu berbuka daripada mendekati sahur, dan kurangi jumlah karbohidrat setiap kali makan semakin dekat dengan matahari terbit.

Ahli gizi mengimbau Anda mengonsumsi sayuran hijau seperti bayam karena membantu melepaskan simpanan karbohidrat secara perlahan sepanjang hari. “Salah satu hal terpenting adalah memasukkan buah-buahan yang kaya cairan untuk meningkatkan tingkat hidrasi Anda seperti melon, jeruk, dan anggur. Garam, kafein, dan permen yang berlebihan akan meningkatkan tingkat dehidrasi,” kata dia.

Ahli gastroenterologi di Royal College of Physicians, Sara Mesilhy, memperingatkan tentang gangguan pencernaan yang mungkin terjadi selama bulan suci, yang dapat membuat olahraga menjadi sulit. Dia mengatakan, puasa selama Ramadhan menyebabkan perubahan dalam rutinitas diet seseorang. Untuk itu, penting untuk membuat pilihan diet yang baik dan sehat untuk membantu tubuh beradaptasi.

“Saran saya adalah tetap sehat dan aktif selama sebulan penuh. Tidak melakukannya dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan dan ketidaknyamanan gastrointestinal,” ujar Mesilhy.